Jakarta (ANTARA News) - Anjloknya saham Bumi Resources (BUMI) memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ini ditutup turun 1,93 persen.IHSG turun 40,766 poin menjadi 2.075,234 dan indeks LQ45 melemah 11,200 poin atau 2,56 persen ke posisi 425,961.Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan, mengatakan, masalah internal BUMI yang masih ditutupnya areal tambangnya masih menjadi tekanan harga sahamnya untuk memimpin indeks BEI kembali melemah."Dengan masih ditutup areal tambangnya membuat kekhawatiran akan produksinya turun hingga 2 juta ton dan ini yang menjadi sentimen negatif atas harga sahamnya," katanya.Selain itu, kata Krisna, harga minyak mentah dunia yang masih di bawah 110 dolar AS per barel juga masih menjadi penekan indeks. "Sebenarnya harga minyak sore ini (Kamis) kembali ke 110 dolar AS, namun kekhawatiran akan melemah lagi telah membuat indeks turun lagi," jelasnya. Sedangkan pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 9,25 persen juga menjadi penambah sentimen negatif pasar saham. Kenaikan BI rate ini telah menekan saham-saham yang sensitif suku bunga, seperti perbankan mengalami koreksi. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 129 efek dibanding yang naik hanya 54 dan 57 tidak berubah harganya. Penurunan indeks dipimpin oleh saham-saham berbasis komoditas, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp175 menjadi Rp4.625, Gas Negara yang terkoreksi Rp25 ke level Rp2.350, Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp700 ke posisi Rp12.200, Indo Tambang Raya tertekan Rp1.200 ke harga Rp24.650 dan Antam melemah Rp90 ke Rp1.610. Selain saham-saham komoditas, saham unggulan lain juga turut melemah, diantaranya Telkom terkoreksi Rp250 ke Rp7.550, United Tractor terkikis Rp300 ke posisi Rp10.100, Bank BRI turun Rp100 ke level Rp2.800 dan Bank Mandiri melemah Rp50 ke harga Rp2.800. Volume perdagangan mencapai 1,617 miliar saham dengan nilai Rp2,853 triliun dari 52.392 kali transaksi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008