Kompetisi bertajuk Main Basket bareng KFC powered by DBL itu rencananya akan digulirkan di tiga kota, dan menyasar para pelajar serta mahasiswa, demikian disampaikan Direktur DBL Indonesia Masany Audri.
"Pada dasarnya DBL Indonesia fokus pada partisipasi. Semakin banyak kompetisi basket, semakin baik. Dengan semakin banyaknya partisipasi kelak partisipasi ini akan berujung prestasi," kata Masany.
Baca juga: Timnas basket 3x3 putra optimistis rebut emas SEA Games 2019
Sebagai langkah awal, panitia penyelenggara telah memilih tiga kota untuk menjadi tuan rumah kompetisi itu, yakni Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Masany menuturkan kompetisi itu akan dimulai pada 2020. Di masing-masing kota, akan dibagi dua kategori usia peserta yakni pelajar SMA (U-18) dan mahasiswa (U-23).
Sejauh ini, ia menyatakan belum akan mengadakan pertandingan Grand Final yang mengadu para juara dari ketiga kota. Namun tidak tertutup kemungkinan laga Grand Final itu akan dimainkan dengan mempertimbangkan berbagai situasi.
Masany menargetkan kompetisi bola basket 3x3 ini minimal akan menggelar 1.000 pertandingan. Dari penuturannya, kompetisi itu akan menggunakan sistem gugur untuk mencari tim juara.
Perbedaan utama dengan kompetisi DBL reguler adalah tim-tim peserta tidak harus mewakili sekolah atau universitas. Sehingga diharapkan permainan bola basket ini akan semakin inklusif.
Baca juga: Tim basket 3x3 putri jalani laga uji coba di Jepang sebelum SEA Games
Selain menggelar pertandingan bola basket 3x3, Masany mengatakan bahwa kompetisi itu juga akan diisi kompetisi lain seperti dance, basket ball skill challenge, dan coaching clinic.
GM Marketing PT. Fast Food Indonesia TBK selaku pemegang merek KFC, Hendra Yuniarto, mengatakan pihaknya tertarik bekerja sama mensponsori kompetisi itu karena ingin memberi panggung kepada para atlet muda.
"Kompetisi itu akan memberi lebih banyak kesempatan bermain kepada pemain-pemain muda di Tanah Air," kata Hendra.
Atlet bola basket 3x3 putri Regita Pramesti menyatakan gembira dengan semakin banyaknya kompetisi bola basket 3x3, karena menurutnya Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pentas dunia.
"Pada Juni silam kami menembus enam besar dunia (pada Piala Dunia 3x3 U-18). Kami kalahnya sama AS yang begitu powerful. Artinya masih banyak potensi kita di sini," tutur pebasket yang akrab disapa Tata itu.
Baca juga: Indonesia gagal melaju ke fase gugur basket 3x3 World Beach Games
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019