Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memperpanjang status satuan tugas kebakaran hutan dan lahan akibat musim penghujan mengalami perubahan.
Mundurnya curah hujan akibat Siklon Tropis NAKRI di Laut Cina Selatan dan Siklon Tropid Halong di Samudera Pasifik serta meningkatnya titik hotspot di sejumlah lokasi sehingga Satgas kebakaran hutan dan lahan masih dibutuhkan, kata gubernur usai rapat bersama di Palembang, Jumat.
Selain itu titik panas masih banyak sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga Satgas masih diperlukan.
Guna mengantisipasi hal itu dirinya langsung mengambil respon cepat dengan memperpanjang status satgas Karhutla Sumsel Sampai 1 Desember mendatang.
Perpanjangan status tersebut disepakati Gubernur Sumsel H. Herman Deru bersama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dam Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri serta Satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Gubernur menegaskan, Pemprov Sumsel bersama Forkompinda membuat keputusan untuk memperpanjang lagi status satgas Karhutlah dengan tenggat waktu 20 hari sampai dengan tgl 30 hari ke depan.
“ Saya bersama Pangdam, Kapolda dan pasukan lainnya bahkan melibatkan kepala desa untuk tidak meninggalkan lokasi, kita memberangkatkan lagi satgas untuk melawan api ini. Keuangan pemprov akan siap jadi kita tidak bisa hanya mengandalkan dari pusat," ujar dia.
Siaga darurat tetap Se-Sumsel, tapi untuk penurunan petugasnya difokuskan pada titik tertentu terutama di tiga kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Penungkal Abab Lematang Ilir. Ini sebagai upaya bagaimana mencegah agar jangan sampai kebakaran terjadi lagi.
Gubernur juga berterima kasih kepada semua yang terlibat atas sumbang saran pemikiran, tenaga dan berkerja keras bersama dalam mengendalikan dan pencegahan Karhutlah di Provinsi Sumsel.
“Kemarin tempratur di Sumsel sempat pada level 36,8 Celcius berhawa panas, kemarau kering sehingga apapun tumbuhan menjadi kering dan lebih mudah tersulut api.
Sehubungan itu pihak berterima kasih atas pemikiran dan kerja keras yang sudah sangat maksimal yang dilaksanakan selama ini.
Terkait dengan pendanaan, gubernur memastikan Pemprov Sumsel siap sehingga pencegahan dapat dilaksanakan.
“Pemprov Sumsel tetap juga siaga soal pendanaan, kita jangan tanggung-tanggung dan jangan menyerah. Saya minta juga BNPB tetap menempatkan alat, jangan dulu dicabut agar tetap siaga dan semua pihak berkerja seperti sediakala.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel Nuga Putrantijo mengatakan saat ini Provinsi Sumsel mengalami hangat dan kering serta mundurnya curah hujan disebabkan adanya Siklon Tropis NAKRI di Laut Cina Selatan dan Siklon Tropid Halong di Samudera Pasifik Timur Laut Philipa dan Sirkulasi Siklonik.
“Kondisi kering karena adanya tiga siklon tropis inilah, dampaknya semua uap air yang ada di sekitar ini tertarik ke Utara sehingga menjadikan anomali cuaca khususnya Selatan equator .
Sementara potensi prakiraan hujan berada di Februari hingga Maret, tambah dia.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019