Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia masih stabil di perdagangan Asia, Kamis, menjelang laporan cadangan energi Amerika Serikat yang diperkirakan memberikan petunjuk mengenai permintaan minyak mentah Amerika, para dealer menyatakan.
Harga minyak hanya berubah sedikit mendekati 109 dolar AS per barel, Kamis, karena para pedagang merasa kian khawatir terhadap melemahnya permintaan dari negara-negara konsumen utama ketimbang ancaman badai ke sektor perminyakan AS.
Harga telah mengalami penurunan dengan lebih dari 6 dolar sejak Jumat setelah badai Gustav menyapu seluruh kawasan produksi minyak utama di Teluk Meksiko.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober turun dua sen menjadi 109,33 dolar per barel, sedangkan minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman Oktober turun dua sen menjadi 108,04 dolar.
Harga minyak telah melemah dari rekor tinggi lebih dari 147 dolar per barel pada awal Juli lalu, terkait kecemasan kemungkinan melemahnya permintaan, terutama di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia.
Para pedagang masih menunggu laporan mingguan stok energi pemerintah Amerika Serikat yang diprediksi mengalami penurunan lagi.
Laporan tersebut, diterbitkan sehari lebih lambat ketimbang biasanya yang diterbitkan setiap Rabu, karena Senin merupakan `Labour Day` di Amerika Serikat.
Para analis yang dimintai pendapatnya oleh penyedia informasi energi Platts memperkirakan cadangan minyak mentah naik dengan 500.000 barel pekan lalu dan cadangan bensin turun dengan 1,8 juta barel.
Tanda-tanda pelemahan permintaan minyak di Amerika Serikat dan negara konsumen lainnya telah membantu mendorong harga minyak menurun hingga di bawah puncak tertinggi yang mendekati 150 dolar AS per barel pada Juli lalu, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008