sampai Enam Bulan BARCELONA, Spanyol, 4 September (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Hasil akhir dari kajian 24 minggu yang dipresentasikan hari ini dalam pertemuan medis penting di Barcelona menunjukkan bahwa dosis terapeutik olanzapine injeksi aktif-lama (IAL) dalam penelitian dapat mempertahankan manfaat penanganan sampai enam bulan. Tinjauan data keselamatan yang dikumpulkan dari semua uji klinis olanzapine IAL juga dipresentasikan dalam pertemuan itu. Olanzapine IAL adalah formulasi penelitian yang mengkombinasikan Zyprexa(R) (olanzapine), suatu antipsikotik atipikal, dengan asam pamoat yang menghasilkan garam yang mempertahankan penyaluran olanzapine dalam kurun waktu sampai empat minggu. Antipsikotik-antipsikotik aktif-lama yang disuntikkan telah diasosiasikan dengan peningkatan penanganan skizofrenia pada pasien-pasien yang sulit untuk mengikuti aturan penanganan sehari-hari.(1) "Kajian-kajian ini menawarkan pengertian akan kemungkinan peran olanzapine IAL dalam penanganan pasien dengan skizoprenia yang telah merasakan manfaat dari olanzapine namun masih bergumul untuk meneruskannya," kata Dr. David McDonnell, dokter peneliti klinis di Lilly. "Kalau dapat disetujui, olanzapine IAL dapat merupakan pilihan penanganan yang berharga karena natur kronis dan berat dari skizofrenia, tantangan yang terus menerus soal kepatuhan dan terbatasnya jumlah formulasi depot yang tersedia." Tinjauan peraturan secara independen untuk penerapan olanzapine IAL sementara berlangsung di Uni Eropah, Kanada, Australia dan Amerika Serikat. Olanzapine IAL saat ini sementara ditinjau oleh CHMP dan penyerahan kepada para regulator untuk mendapatkan persetujuan pemasaran khusus untuk negara tsb. bergantung pada opini CHMP. Catatan kepada penyunting: Mengenai HGKA (kajian 24 minggu untuk pemeliharaan efek) Dalam kajian pemeliharaan buta-berganda 24 minggu ini, sejumlah 1.065 pasien rawat jalan dengan skizofrenia yang sebelumnya telah distabilkan dengan olanzapine oral etiket-terbuka (10, 15 atau 20 mg setiap hari) selama empat sampai delapan minggu diacak untuk satu dari tiga dosis terapeutik olanzapine IAL (150 mg setiap dua minggu, 300 mg setiap dua minggu atau 405 mg setiap empat minggu), untuk dosis referensi rendah olanzapine IAL (45 mg setiap empat minggu), atau tetap pada olanzapine oral sesuai dengan dosis stabil mereka sebelumnya. Tidak ada antipsikotik oral tambahan yang diijinkan selama kajian ini. Penilaian stabilitas klinis didasarkan pada perubahan dosis olanzapine oral dan pengukuran standar termasuk skala Clinical Global Impressions- Improvement of Illness (CGI-I)dan Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS). Beratnya gejala dinilai dengan menggunakan skala-skala Positive and Negative Syndrome (PANSS), PANSS-derived BPRS, dan Clinical Global Impressions-Severity of Illness (CGI-S) dan CGI-I. Dosis terapeutik olanzapine IAL terlihat memberi pemeliharaan positif untuk penanganan sampai enam bulan. Perubahan titik tengah garis dasar sampai titik akhir di nilai total PANSS untuk para pasien yang ditangani dengan dosis terapeutik olanzapine IAL (150 mg setiap 2 minggu, 300 mg setiap 2 minggu, dan 405 mg setiap 4 minggu) amat berbeda dari mereka yang ditangani dengan dosis referensi (masing-masing 2,7; -2,2; -0,1; vs. 7,3; semua p<.001). Pemisahan signifikan dalam nilai total PANSS ditemukan antara dosis terapeutik (150 mg/dua minggu, 300 mg/dua minggu, 405 mg/empat minggu) versus dosis referensi (45 mg/empat minggu) mulai pada 11, tiga dan dua minggu, dan terus dipertahankan selama kajian (p<.05). Perbedaan-perbedaan yang serupa antara dosis olanzapine IAL terapeutik dan referensi diamati untuk jumlah BPRS, nilai-nilai CGI-I dan CGI-S. Perubahan titik tengah garis dasar ke titik akhir di nilai total PANSS untuk kelompok olanzapine oral (-1,7) tidak berbeda banyak dari kelompok dosis tertinggi olanzapoine IAL (-2,2; 300 mg/2 minggu; p=0,606) namun lebih besar dari dosis Olanzapine IAL lainnya (p<0.01). Profil keselamatan untuk olanzapine IAL adalah konsisten dengan olanzapine oral kecuali untuk kejadian-kejadian yang berkaitan dengan injeksi. Selama enam bulan penanganan, tingkat pemutusan (discontinuation) adalah rendah. Kasus pertambahan berat badan sebanyak 7 persen atau lebih dari garis dasar jauh lebih tinggi untuk pasien yang ditangani dengan olanzapine oral (21,4 persen), olanzapine IAL 150 mg setiap dua minggu (16,4 persen), olanzapine IAL 300 mg setiap 2 minggu (20,7 persen) dan olanzapine IAL 405 mg setiap empat minggu (15,2 persen) ketika dibandingkan dengan pasien yang ditangani dengan olanzapine IAL 45 mg setiap 4 minggu (8,3 persen, semua p kurang atau sama dengan .05). Kasus reaksi tempat injeksi, termasuk sakit injeksi, adalah 2,8 persen. Gangguan yang dilaporkan oleh 5 persen atau lebih dari pasien adalah insomnia, kenaikan berat badan, gelisah, nasopharyngitis, mengantuk (somnolence) dan sakit kepala. Pada HGKA, dua pasien mengalami dan sembuh total dari Sindroma Pasca-Injeksi Olanzapine IAL, yang mencakup bermacam-macam gejala bius (berkisar dari ringan sampai tidak sadar) dan/atau mengigau (termasuk bingung, kehilangan orientasi, agitasi, gelisah dan gangguan kognitif lainnya). Gejala lain meliputi gejala-gejala ektrapiramidal (extrapyramidal symptoms), disartri, ataksia, agresi, pening, lemah, hipertensi, dan kejang. Pada awal tahun ini, data yang berhubungan dengan titik akhir kambuh utama (primary relapse endpoint) dari kajian ini diungkapkan di Konferensi Schizophrenia International Research Society (SIRS). Data-data ini memperlihatkan bahwa para pasien yang ditangani dengan ketiga dosis olanzapine IAL yang lebih tinggi memiliki waktu yang lebih panjang sebelum eksaserbasi gejala dibanding dengan pasien-pasien yang mendapatkan dosis referensi dan bahwa pemberian dosis empat minggu 405 mg dan dua minggu yang dikumpulkan memperlihatkan non inferioritas ketika dibandingkan dengan olanzapine oral dan satu dengan yang lainnya. Mengenai Analisa Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi Sebagaimana semua pengobatan, ada resiko yang berkaitan dengan penggunaan injeksi-injeksi aktif lama. Dalam seluruh uji klinis olanzapine IAL, olanzapine IAL memperlihatkan profil keselamatan yang sama dengan formulasi oral kecuali untuk kejadian-kejadian yang berkaitan dengan injeksi, termasuk Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi. Tujuan dari analisa ini adalah untuk meninjau kasus-kasus Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi yang diamati dalam uji klinis olanzapine IAL guna menentukan rekomendasi yang pantas untuk manajemen resiko dan medis. Data-data keselamatan dikumpulkan dari semua uji klinis olanzapine IAL yang sudah selesai maupun yang masih berlangsung sampai dengan 30 September 2007; data gangguan sampai 31 Mei 2008 juga ditinjau. Sampai pada 31 Mei 2008, kasus Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi setelah pemberian olanzapine IAL adalah 29 kasus (pada 28 pasien) setelah lebih dari 40.000 injeksi, menghasilkan tingkat per-injeksi sebesar 0,07 persen dan tingkat per-pasien sebesar 1,4 persen - atau hampir 1 kejadian tiap 1.400 injeksi. Tidak ada penurunan klinis yang berarti dari tanda-tanda vital yang diamati dan semua pasien pulih total dari tanda-tanda dan gejala-gejala Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi dalam 1,5 sampai 72 jam. Kurang lebih 70 persen pasien tetap menerima injeksi setelah kejadian. Resiko kumulatif untuk mengalami Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi setelah satu tahun penanganan adalah 0,7 sampai 1,2 persesn. (Data-data dipresentasikan sebagai jangkauan karena interval injeksi yang bervariasi). Untuk semua uji klinis, sampai tanggal 31 Juli, tidak ada kasus tambahan Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi yang dilaporkan. Berdasarkan tinjauan secara ekstensif terhadap data-data keselamatan yang dikumpulkan dari semua uji klinis olanzapine IAL dan dengan mengetahui bahwa kesadaran dan pengenalan akan kejadian-kejadian ini adalah aspek kunci dalam mengidentifikasinya dan mengurangi gejala-gejala yang berkaitan, Lilly telah mengusulkan rencana komprehensif untuk menangani resiko-resiko Sindroma Olanzapine IAL Pasca-Injeksi yang mencakup etiket produk yang terinci termasuk masa pengamatan pasca-injeksi dan program pelatihan serta pendidikan penyedia jasa pelayanan kesehatan secara ekstensif. Mengenai Obat-obat Antipsikotik Injeksi aktif-Lama Pedoman dari World Federation of Societies of Biological Psychiatry (WFSBP) menjelaskan bahwa penanganan yang buruk atau setengah-setengah adalah masalah besar dalam penanganan jangka panjang terhadap skizofrenia. Formulasi-formulasi depot seharusnya dipertimbangkan sebagai opsi penanganan ketika pasien mengungkapkan preferensi untuk penanganan semacam itu karena lebih memudahkan atau kalau ditetapkan bahwa suatu formulasi depot dibutuhkan untuk membantu menghindari ketidakpatuhan pada pengobatan oral.(2) Formulasi-formulasi antipsikotik aktif-lama telah diasosiasikan dengan meningkatnya kepatuhan penanganan dan berkurangnya kegagalan penanganan.(3) Dengan memberikan obat-obatan aktif-lama, para profesional dalam bidang perawatan kesehatan tahu kapan pasien menerima obat mereka dan dapat segera mendeteksi ketidakpatuhan ketika pasien tidak kembali untuk injeksi yang sudah dijadwalkan.(4) Berbeda dari formulasi-formulasi oral dan injeksi aktif-singkat, formulasi-formulasi aktif-lama antipsikotik memungkinkan konsentrasi yang stabil dari obat aktif untuk tetap ada dalam jangkauan terapeutiknya untuk jangka waktu yang panjang.(5) Mengenai Skizofrenia Skizofrenia adalah penyakit yang parah dan melumpuhkan dengan gejala-gejala seperti delusi (kepercayaan yang salah yang tidak dapat diperbaiki dengan akal), halusinasi (umumnya dalam bentuk suara atau penglihatan yang tidak kedengaran atau tidak nampak), pembicaraan yang tidak teratur, dan kelakuan yang kacau atau katatonik. Tanda-tanda dan gejala-gejala ini diasosiasikan dengan meningkatnya disfungsi sosial dan pekerjaan. Fitur-fitur skizofrenia mencakup tanda-tanda dan gejala-gejala unik yang telah nampak secara sangat sering dalam jangka waktu satu bulan, dengan beberapa tanda gangguan yang bertahan paling sedikit enam bulan.(6) Selain gejala-gejala ini, pasien dengan skizofrenia memiliki resiko komorbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Mengenai Olanzapine Sejak olanzapine diperkenalkan pada tahun 1996, olanzapine telah diberikan kepada sekitar 24 juta orang di seluruh dunia. Olanzapine tidak direkomendasikan untuk pasien di bawah umur 18 tahun. Di Eropa, olanzapine diindikasikan untuk skizofrenia dan dalam uji klinis telah nyata efektif untuk mempertahankan peningkatan klinis pada masa terapi berkelanjutan untuk pasien-pasien yang sebelumnya memperlihatkan tanggapan penanganan awal. Olanzapine juga diindikasikan untuk penanganan episode manik menengah sampai parah, dan bagi pasien yang episode maniknya berespon pada penanganan olanzapine, olanzapine juga diindikasikan untuk mencegah kambuhnya pasien yang memiliki gangguan bipolar. INFORMASI KESELAMATAN Hyperglycaemia dan/atau pengembangan atau eksaserbasi diabetes yang kadang-kadang diasosiasikan dengan ketoasidosis atau koma telah dilaporkan secara jarang, termasuk beberapa kasus yang fatal. Dalam beberapa kasus, peningkatan berat badan telah terlebih dahulu dilaporkan, yang mungkin menjadi faktor penyebab. Pemantauan klinis yang sesuai disarankan, khususnya untuk para pasien diabetes dan para pasien yang memiliki faktor resiko untuk diabetes mellitus di mana pengontrolan glukosa secara teratur direkomendasikan. Perubahan yang tidak diinginkan pada lemak telah diamati pada pasien yang ditangani dengan olanzapine pada uji klinis kontrol-plasebo. Peningkatan rata-rata dalam kadar lemak puasa (kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida) adalah lebih besar pada pasien yang tidak menunjukkan bukti disregulasi lemak pada garis dasar. Perubahan lemak harus ditangani sepantasnya secara klinis, khususnya pada pasien dislipidemik dan pada pasien dengan faktor resiko pengembangkan gangguan lemak. Proporsi pasien yang mengalami gangguan, perubahan yang signifikan dalam berat badan, glukosa, kolesterol total/LDL/HDL atau trigliserida meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Pada pasien-pasien dewasa yang menyelesaikan terapi selama 9-12 bulan, tingkat peningkatan dalam rata-rata glukosa darah melambat setelah kurang lebih 4-6 bulan. Sebagaimana semua obat-obatan antipsikotik, kondisi yang jarang dan dapat fatal yang dikenal sebagai Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS telah dilaporkan secara jarang dengan olanzapine. Jikalau tanda-tanda dan gejala-gejala muncul, direkomendasikan untuk segera menghentikan. Manifestasi klinis dari NMS adalah hiperpireksia, kaku otot, perubahan kondisi mental dan tanda-tanda ketidakstabilan otonomis (denyut atau tekanan darah yang tidak beraturan, takikardia, diaforesis dan disritmia jantung). Tanda-tanda lainnya dapat mencakup meningkatnya creatinine phosphokinase, myoglobinuria (rhabdomyolysis) dan gagal renal akut. Juga, sama seperti semua penanganan antipsikotik, pemberian resep harus konsisten dengan kebutuhan untuk mengurangi Tardive Dyskinesia (TD). Resiko mendapatkan TD bertambah dengan durasi penanganan. Jikalau tanda-tanda dan gejala-gejala TD diamati, pengurangan dosis atau pemberhentian harus dipertimbangkan dan perlu dicatat bahwa gejala-gejala bisa saja memburuk untuk sementara atau bahkan meningkat setelah diberhentikan. Kejadian gangguan lain yang memiliki potensi serius mencakup tekanan darah rendah, kejang-kejang, meningkatnya kadar proklatin, meningkatnya enzim hati, thromobembolisme, neutopenia, berkeringat, insomnia, tremor, gelisah, mual atau muntah. Olanzapine tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki hipersentifitas pada obat atau pada mereka yang memiliki glaukoma sudut sempit. Olanzapine tidak boleh digunakan untuk mengobati psikosis yang berhubungan dengan demensia dan/atau gangguan tingkah laku dikarenakan diamatinya peningkatan kematian dan kecelakaan serebrovaskular. Olanzapine juga tidak boleh digunakan dalam penanganan psikosis yang berhubungan dengan dopamine agonist pada pasien dengan penyakit Parkinson. Reaksi buruk yang paling sering dilaporkan (dilihat pada lebih dari atau sama dengan 1% dari pasien) yang berhubungan dengan penggunaan olanzapine dalam uji klinis adalah somnolen, bertambahnya berat badan, eosinofilia, peningkatan proklatin, kolesterol, kadar glukosa dan trigliserida, glukosuria, meningkatnya nafsu makan, pening, akatisia, parkinsonisme, diskinesia, hipotensi ortostatis, efek-efek antikolinergis, peningkatan asimtomatik sementara transaminase hati, ruam, astenia, lelah dan edema. Mengenai Lilly Lilly, korporat utama yang didorong oleh inovasi, sementara mengembangkan portofolio yang makin bertambah dari produk-produk obat-obatan yang pertama-dalam-jenisnya dan terbaik-dalam-jenisnya dengan menerapkan riset paling mutakhir dari laboratoriumnya sendiri di seluruh dunia dan dari kerja sama dengan organisasi-organisasi ilmiah terkemuka lainnya. Dengan berpusat di Indianapolis, Ind., Lilly menyediakan jawaban -- melalui kedokteran dan informasi -- untuk beberapa kebutuhan medis dunia yang paling dibutuhkan. Informasi selanjutnya mengenai Lilly tersedia di www.lilly.co.uk. P-LLY Keterangan press ini mengandung pernyataan-pernyataan pandang depan mengenai keselamatan dan kemanjuran olanzapine injeksi aktif-lama (IAL) dan mencerminkan keyakinan Lilly pada saat ini. Sekalipun demikian, sebagaimana produk obat-obatan dalam penelitian lainnya, ada resiko besar dan ketidakpastian dalam proses riset, pengembangan, pencapaian regulatoris dan komersialisasi. Tidak ada jaminan bahwa olanzapine IAL akan disetujui untuk penanganan skizofrenia atau jikalau disetujui, akan berhasil secara komersial. Untuk mendiskusikan hal ini lebih lanjut dan juga resiko-resiko dan ketidakpastian lainnya, lihat pengajuan Lilly pada United States Securities and Exchange Commission. Lilly tidak berkewajiban untuk memutakhirkan pernyataan-pernyataan pandang depan. (1) Maxine X. Patel and Anthony S. David. Why aren't depot antipsychotics prescribed more often and what can be done about it? Advances in Psychiatric Treatment (2005) 11: 203-211. (2) Falkai P., Wobrock T., Lieberman J., Glenthoj B., Gattaz W.F., Moller, H.J. & Wfsbp Task Force On Treatment Guidelines For Schizophrenia. The World Journal of Biological Psychiatry, 2006; 7(1): 5/40 (3) Maxine X. Patel and Anthony S. David. Why aren't depot antipsychotics prescribed more often and what can be done about it? Advances in Psychiatric Treatment (2005) 11: 203-211. (4) Kane J.M. et al. Guidelines for depot antipsychotic treatment in schizophrenia. European Neuropsychopharmacology, Volume 8, Number 1, 1 February 1998, pp. 55-66(12). p. 58. (5) Maxine X. Patel and Anthony S. David. Why aren't depot antipsychotics prescribed more often and what can be done about it? Advances in Psychiatric Treatment (2005) 11: 203-211. (6) American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fourth edition, 2000, pp. 298. (Logo: http://www.newscom.com/cgi-bin/prnh/20031219/LLYLOGO ) Sumber: Eli Lilly and Company Charlie McAtee, +1-317-997-1627 (mobile), +1-317-277-1566, mcatee_charles@lilly.com, atau David Shaffer, +1-317-614-5106 (mobile), +1-317-651-3710, shaffer_david@lilly.com, keduanya dari Eli Lilly and Company ; Foto: NewsCom: http://www.newscom.com/cgi-bin/prnh/20031219/LLYLOGO, PRN Photo Desk, photodesk@prnewswire.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008