Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan visi Indonesia Maju akan sulit dicapai jika situasi dan kondisi dalam negeri tidak kondusif, sehingga Wapres berpesan agar aparat kepolisian dan TNI mendukung terciptanya suasana aman.
"Indonesia Maju tidak akan dicapai kalau situasi dan kondisi tidak kondusif. Oleh karena itu, kondisi ini harus dijaga supaya tidak ada pihak-pihak yang tidak memiliki komitmen nasional," kata Wapres saat menyampaikan pidato kunci pada Seminar Sekolah Peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-28 Tahun 2019 di The Opus Grand Ballroom The Tribrata Dharmawangsa Jakarta, Jumat.
Baca juga: Ma'ruf Amin sebut isu khilafah jadi tantangan bangsa Indonesia
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Waspadai timbulnya virus discontent
Untuk menjaga suasana tetap kondusif dan aman, Ma'ruf mengatakan perlu adanya penguatan komitmen terhadap Pancasila, untuk meningkatkan rasa kebangsaan.
"Yang penting juga adalah melakukan penguatan komitmen kebangsaan kita, terutama Pancasila, menguatkan empat pilar. Buat saya, empat pilar atau empat konsensus itu merupakan kesepakatan nasional," jelasnya.
Wapres Ma'ruf juga berpesan kepada para peserta Sespimti Polri untuk terus meningkatkan upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi di dalam negeri supaya tetap tercipta rasa aman.
Cara berpikir radikal dan intoleran harus segera dihilangkan dan dicegah penyebarannya supaya tidak semakin luas, sehingga diperlukan upaya intensif untuk menciptakan kontra-radikalisme dan deradikalisasi.
"Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah meluruskan cara berpikirnya, meluruskan cara bersikap dan meluruskan gerakan-gerakannya. Karena itu perlu adanya upaya-upaya yang lebih intensif soal kontra-radikalisme dan deradikalisasi," ujarnya.
Sespimti Polri Dikreg ke-28 diikuti 62 peserta yang 12 di antaranya adalah anggota TNI dari matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara. Seminar bagi peserta Sespimti Dikreg ke-28 tersebut juga dihadiri Kepala Polri Jenderal Idham Azis dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Baca juga: Ma'ruf Amin katakan larangan bercadar untuk penegakan disiplin
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019