New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia ditutup sedikit melemah pada Rabu waktu setempat, atau Kamis pagi WIB, karena pasar fokus terhadap permintaan di tengah melambatnya ekonomi global dan sinyal OPEC berada di bawah tekanan untuk mengurangi pasokannya.Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, turun 36 sen menjadi ditutup pada 109,35 dolar AS per barrel setelah merosot hampir enam dolar AS pada penutupan Selasa.Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, turun 28 sen menjadi berakhir pada 108,06 dolar AS per barrel.Harga minyak mentah turun sejak awal karena pasar terus mencemaskan permintaan, meski produksi minyak mentah dan pengilangan di Teluk Meksiko berkurang setelah Badai Gustav menerjang kawasan tersebut pada Senin."Jelas sekali, kekhawatiran permintaan membebani hampir setiap pertimbangan lainnya. Jika ukuran kekhawatiran ini mulai tanggal dengan puncak harga minyak mentah pada 11 Juli pada 147,27 dolar AS, kemudian permintaan ini menjadi hal mendasar, ketika realitasnya permintaan telah berubah," kata John Kilduff, analis pada MF Global. John Kilduff mengatakan: "Sekarang jelas bahwa permintaan global melambat sesuai dengan yang kami perkirakan. Dan kami juga memperkirakan belahan lain di dunia sedang merasakan dampak dari pelambatan ekonomi dan bagian lain dunia tidak terpengaruh ekonomi dan krisis kredit AS." Di Teluk Meksiko, kerusakan instalasi minyak mentah dan gas alam akibat Gustav tidak begitu besar sehingga produksi minyak pertama kembali mulai berjalan. Departemen Dalam Negeri AS mengatakan hampir 5,0 persen dari produksi minyak di Teluk Meksiko telah mulai beroperasi Rabu. Departemen mengatakan 95,8 persen dari produksi minyak dan 91,6 persen dari produksi gas alam masih tutup. Pada Selasa, seluruh produksi minyak mentah dan sekitar 95 persen produksi gas alam di tutup. Produksi normal kawasan tersebut adalah 1,3 juta barrel minyak mentah per hari dan 210 juta meter kubik gas alam, menurut departemen. Pemerintah AS mengatakan Selasa, pihaknya siap meluncurkan 250.000 barrel cadangan minyaknya untuk membantu kekurangan pasokan. Presiden AS George W. Bush pada Rabu mengatakan bahwa ia akan mengeluarkan cadangan minyaknya jika diminta perusahaan-perusahaan sehubungan terjadinya Badai Gustav. "Malam tadi kami mendapat permintaan dari sebuah perusahaan yang menjalankan usahanya di Louisiana dan kami memenuhi oermintaan tersebut. Dan selanjutnya minyak diluncurkan dari Strategic Petroleum Reserve. Dan kami akan terus melayani sepanjang ada permintaan dari perusahaan-perusahaan," kata dia. Pasar minyak juga sedang memantau pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Selasa dan anggotanya, Iran, yang menyerukan para menteri perminyaak untuk membicarakan dampak pasokan dari beberapa anggotanya yang melampaui kuota produksi, demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008