Banda Aceh (ANTARA News) - Omzet petani timun suri (buah untuk minuman berbuka puasa) di Kabupaten Aceh Besar mencapai Rp1,5 juta/ hari selama Ramadan 1429 Hijriyah.
"Dalam sehari pendapatan kita bisa mencapai Rp1,5 juta selama Ramadan, tetapi kalau hari biasa kurang laku," kata petani timun suri, Faisal di Aceh Besar, Rabu.
Faisal mengatakan selama puasa Ramadan ia bisa memanen 250 buah timun suri setiap hari yang dijual seharga Rp5.000 hingga Rp6.000/ buah jika diambil borongan oleh pedagang.
Jika langsung ke ladang yang terletak di Desa Bakoi, kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar masyarakat juga bisa membeli dengan harga yang sama tergantung besar kecilnya.
Sementara timun suri dijual pedagang di pasar mencapai Rp8.000 untuk buah yang kecil sementara yang besar dihargai Rp10.000/ buah.
Menurut Faisal, bertani timun suri atau biasa disebut timun kapur di Aceh, tidak membutuhkan modal yang besar karena yang diperlukan hanya kerajinan untuk menyiram tanaman merambat itu.
"Yang dibutuhkan hanya bibit saja, bibit juga kita hasilkan sendiri dari biji yang tua dan dikeringkan. Yang paling penting harus rajin menyiram tanaman," ujarnya.
Di samping itu, tidak dibutuhkan waktu yang lama menanam timun suri karena dalam jangka waktu sebulan timun yang menjadi kegemaran untuk minuman berbuka puasa itu sudah dapat dipanen.
Ia menyebutkan, sebulan sebelum puasa Ramadan telah menanam timun suri sehingga dapat dipanen pada saat puasa. Hampir setiap hari ia memanen timun suri yang akan dipasarkan ke Banda Aceh dan Aceh Besar.
Selama Ramadan hampir di seluruh pasar di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar menjual buah yang hanya ada selama bulan puasa itu. Timun suri biasanya ditanam di kawasan Aceh Besar.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008