tentu penanganan radikalisme lebih lembut sehingga mampu menyelesaikan akar masalah dengan tepat
DKI Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah Faiz Rafdhi Chusnan berharap Kepala Bareskrim Polri yang baru nanti adalah orang yang dekat dengan ulama.
"Saat ini posisi Kabareskrim masih kosong. Tentu kami berharap posisi yang ditinggal dapat diisi oleh sosok yang profesional, namun juga memahami kultur keragaman Indonesia serta mayoritas agama yag ada di Indonesia," kata Faiz dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan siapapun Kabareskrim itu, umat Islam tentu yang pertama mendapatkan imbas kebijakan yang diambil.
Maka, kata dia, sebaiknya Kabareskrim diisi oleh sosok yang mengerti, memahami, dekat dengan umat Islam dan khususnya ulama atau tokoh-tokoh ormas Islam.
Baca juga: Pengamat: Pemilihan Kabareskrim sesuai "Merit System"
"Sebab, ulama yang paham terhadap kebutuhan umat. Jika Kabareskrim yang baru tidak mampu memahami kebutuhan rakyat khususnya umat Islam sebagai penduduk mayoritas, maka dikhawatirkan tindakan-tindakan yang diambil merugikan umat," kata Ketua STMIK Muhammadiyah Jakarta.
Apalagi, lanjut dia, dalam penanganan radikalisme dan terorisme yang selama ini terkesan represif tentu dapat merugikan umat, juga pemerintah.
"Beda halnya jika Kabareskrim paham kebutuhan umat tentu penanganan radikalisme lebih lembut sehingga mampu menyelesaikan akar masalah dengan tepat dan cermat," katanya.
Baca juga: Polri: Kabareskrim baru insya Allah pekan ini
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019