Mataram (ANTARA News) - Nilai transfer uang para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui layanan `western union` PT Pos Indonesia, mencapai belasan miliar per bulan."Setiap transaksi rata-rata tiga juta rupiah per orang, ada 2.000 hingga 3.000 orang lebih TKI NTB yang menggunakan layanan `western union` setiap bulan, sehingga totalnya mencapai belasan miliar," kata Kepala Kantor PT Pos Indonesia Kantor Pos Mataram, Sanggar Bawono, BP, di Mataram, Rabu.Western union` atau `money transfer` merupakan salah satu produk bisnis keuangan dan keagenan yang ditawarkan PT Pos Indonesia, untuk memudahkan konsumennya mengirim uang dari berbagai negara.Produk bisnis keuangan dan keagenan lainnya yakni layanan wesel pos, giro pos, wesel pos visa elektronik dan cek pos wisata.Bawono mengatakan, jumlah TKI asal NTB yang dikirim ke luar negeri, terbanyak ke Malaysia, diperkirakan mencapai 44 ribu setiap tahun sehingga ada ratusan ribu TKI asal NTB yang bekerja di luar negeri. Pada bulan Januari 2008, sebanyak 2.800 orang TKI NTB di Malaysia menggunakan layanan `western union` untuk mengirim uang ke sanak keluarganya di Pulau Lombok dan Sumbawa. Transaksi melalui layanan `western union` itu terus meningkat setiap bulan dan tercatat sebanyak 3.935 transaksi di bulan Juli 2008 dengan nilai transfer sebesar Rp15 miliar. "Berarti ada belasan miliar yang ditransfer para TKI asal NTB untuk sanak keluarga setiap bulan. Nilai transfer bulan Agustus masih direkap namun diperkirakan meningkat sebagaimana menjelang Ramadhan di waktu-wkatu lalu," ujarnya. Menurut dia, para TKI asal NTB yang menggunakan layanan `western union` itu umumnya beragama Islam sehingga nilai transaksi cenderung meningkat menjelang atau saat perayaan hari besar keagamaan. Dia berharap transaksi layanan transfer uang secara cepat itu terus diminati para TKI dan Warga Negara Indonesia lainnya yang berdomisili di luar negeri. Layanan `western union` cukup sederhana dan dipandang sangat efektif karena pihak yang hendak mengirim uang cukup melaporkan data dan identitas resmi penerima kepada petugas untuk dimasukkan dalam jaringan komputerisasi. Saat mengambil uang di loket `western union` penerima hanya menunjukkan kartu identitas diri dan nomor pin yang diberikan oleh pengirim melalui telepon atau SMS. "Transaksinya sangat mudah dan untuk tetap menjaga kenyamanan dan efektivitas pelayanan, khusus untuk Pulau Lombok kami sediakan loket `western union` di tiga titik yakni Mataram (ibukota Provinsi NTB), Senggigi (kawasan wisata di Lombok Barat) dan Praya (ibukota Kabupaten Lombok Tengah)," ujar Bawono.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008