"Jadi ternyata, kami sudah mengurus izin dari orang yang mengaku dari tempat Grand (Theater) Senen. Izin sudah diberikan, tapi ternyata izin tersebut dibatalkan. Kami enggak tahu kenapa," kata Sutradara "Perempuan Tanah Jahanam" Joko Anwar saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Joko mengaku bingung dengan pembatalan izin pemutaran film tersebut. Dia juga mengatakan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menggelar nobar sudah dikeluarkan kembali oleh pengurus bioskop Grand Theater Senen.
Baca juga: "Perempuan Tanah Jahanam" akan nobar di bioskop Grand Theater Senen
"Tim kami sudah survei, dibilang sudah oke. Tapi, pagi tadi dibilang dia tidak bisa berikan izin karena orang yang pimpinannya tidak berikan izin," katanya.
Acara nobar di bioskop Grand Theater, menurut Joko, dilakukan sebagai upaya untuk membangun gerakan revitalisasi gedung-gedung bioskop tua.
"Itu gerakan mendesak revitalisasi gedung bioskop tua di Indonesia. Kami mulai di Jakarta untuk mengomunikasikan kepada pemerintah bahwa kita butuh banyak gedung bioskop yang mudah diakses masyarakat," ujarnya.
Baca juga: "Perempuan Tanah Jahanam" di Bioskop Atoom, ini kata Asmara Abigail
Joko menilai gedung bioskop yang terbengkalai sebagian besar berlokasi strategis dan gampang diakses banyak orang.
"Letaknya di sisi jalan Tidak masuk ke gedung lain. Tidak masuk ke mal. Jika itu bisa diakses dengan gampang, bisa berfungsi kembali, tentunya minat penonton untuk ke bioskop juga akan lebih gampang tersalurkan," kata Joko.
Baca juga: "Perempuan Tanah Jahanam", teror kengerian yang tak berkesudahan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019