Sebagai wanita yang berkarir, yang mempunyai keluarga, tapi Ibu Sri Mulyani masih bisa membuktikan bahwa dia bisa berkontribusi ke bangsaMalang, Jawa Timur (ANTARA) - Risa Santoso, rektor termuda di Indonesia yang berusia 27 tahun asal Surabaya, Jawa Timur, mengagumi dan mengidolakan sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang tersebut, mengatakan bahwa seorang Sri Mulyani menjadi tokoh inspirasi dalam hidupnya, lantaran berbagai keberhasilan yang diraih oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
"Tokoh inspiratif, salah satunya Ibu Sri Mulyani, yang menurut saya bisa benar-benar diakui oleh dunia," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Risa menambahkan, Menteri Keuangan yang juga pernah menjabat pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, memiliki karir yang cukup cemerlang, dan tetap bisa mengurus keluarganya sebagai seorang istri.
"Sebagai wanita yang berkarir, yang mempunyai keluarga, tapi Ibu Sri Mulyani masih bisa membuktikan bahwa dia bisa berkontribusi ke bangsa," katanya.
Risa sendiri pernah terjun dalam pemerintahan, sebagai Tenaga Ahli Muda pada Kantor Staf Presiden selama 2015-2017. dan masuk dalam Deputi III yang membidangi isu-isu strategis ekonomi.
Ia mengenyam pendidikan S1 di University of California, Berkeley, AS dengan mengambil jurusan mayor ekonomi dan minor pendidikan.
Karena ketertarikannya pada dunia pendidikan, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, menggunakan beasiswa Layanan Beasiswa dan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Harvard Graduate School of Education dan mengambil jurusan pendidikan.
Selain mengidolakan Sri Mulyani, salah satu orang yang menginspirasi dirinya untuk bisa terus belajar adalah ayahnya, Tanadi Santoso. Tanadi Santoso merupakan seorang motivator bisnis dan konsultan lulusan University of Chicago tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri, salah satu pemberi pengaruh besar dalam belajar adalah ayah saya. Karena ayah saya tidak pernah berhenti untuk belajar," kata perempuan yang lahir pada 27 Oktober 1992 itu.
Risa, yang memiliki kegemaran membaca tersebut, tidak pernah berfikir bahwa dirinya akan menjadi seorang rektor termuda di Indonesia. Namun, ketertarikannya pada dunia pendidikan telah ada semasa kuliah di University of California, Berkeley.
Menjadi sosok rektor termuda, bukan perkara mudah. Dikarenakan banyak anggapan dari orang lain yang menganggap dirinya masih terlalu muda, atau minim pengalaman. Namun, Risa tetap yakin bahwa anak-anak muda Indonesia bisa menjadi seorang pemimpin.
"Saya harus bisa berdialog, dan meyakinkan bahwa ide yang saya miliki bisa membuat dampak positif. Selama ini saya tidak merasa kesulitan, karena saya bisa menjelaskannya," katanya.
Risa merupakan rektor pertama pada Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang. Institut tersebut merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Asia Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang Asia.
Selain pernah bergabung pada Staf Khusus Presiden, Risa juga merupakan inisiator Asia Hackathon dan program magang di luar negeri. Selain itu, juga penggagas Asia Entrepreneurship Training Program (AETP).
"Cita-cita saya, ingin menciptakan sesuatu yang berdampak kepada masyarakat dan bangsa," demikian Risa Santoso.
Baca juga: Indef dukung Sri Mulyani kembali jadi Menteri Keuangan
Baca juga: Tetap jadi Menkeu, ini sepak terjang Sri Mulyani Indrawati
Baca juga: Sri Mulyani dianugerahi gelar tokoh pemajuan ekonomi syariah
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019