Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para pendengar radio di Malaysia bakal kesulitan untuk mendengar lagu-lagu Indonesia kalau saja pemerintah setempat mengabulkan permintaan pembatasan penyiaran lagu Indonesia.Adalah Persatuan karyawan industri musik Malaysia (Karyawan) yang mengusulkan pembatasan penyiaran lagu-lagu Indonesia di radio. Rencananya usulan tersebut akan disampaikan kepada Menteri Tenaga, Air, dan Komunikasi Malaysia Shaziman Abu Mansor."Kami akan menghadap menteri Shaziman besok untuk menyampaikan tuntutan kuota 90 persen siaran lagu-lagu Malaysia, sisanya baru lagu Indonesia 10 persen," kata ketua Karyawan Ahmad Abdullah kepada Malaysiakini.com, Rabu. Menurut Karyawan, jika tuntutan kuota itu tidak diterima, perbandingan 80:20 masih bisa diterima. Tuntutan itu didukung sekitar 700 karyawan yang bekerja di industri musik. Dalam pertemuan itu, Presiden Karyawan Freddie Fernandez, komposer dan penyanyi terkenal M Nasir dan Nan Saturnie akan hadir dalam pertemuan dengan menteri. Para karyawan industri rekaman Malaysia sudah lama memprotes dan menuntut agar radio di Malaysia tidak terlalu banyak menyiarkan lagu Indonesia karena akan menambah penjualan album penyanyi Indonesia di Malaysia, dan menurunkan pangsa pasar album penyanyi Malaysia. Para penyiar dan pengelola stasiun radio Malaysia beralasan seringnya memutar lagu Indonesia disebabkan banyaknya permintaan dari pendengar. Bahkan, tiga stasiun radio swasta yang saling berlomba menduduki posisi teratas di Malaysia, Era FM, Hot FM, dan Suria FM memiliki program pemutaran lagu Indonesia setiap hari Minggu, antara jam 10-12 siang. Penyanyi rock terkenal Malaysia Amy Search mengatakan kepada pers, jika jam 10 malam ke atas Malaysia sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dinihari. Karena banyak penggemarnya, banyak perusahaan telekomunikasi seperti Maxis, DIGI dan Celcom serta Telekom Malaysia (TM) yang mensponsori konser musik group band Indonesia di Malaysia. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008