Dalam Keadaan Akut Maupun Jangka Panjang Setelah PCI Dibandingkan Pengobatan Clopidogrel MUNICH, 3 September (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Sebuah analisis dari percobaan klinis TRITON-TIMI 38 menunjukkan bahwa pengobatan dengan prasugrel dibandingkan dengan pengobatan clopidogrel secara signifikan dapat mengurangi resiko kemungkinan serangan jantung baru (antara 7.5 persen vs 9.7 persen, P<.0001) dengan tidak mempersoalkan apakah serangan itu terjadi diwaktu prosedur pembukaan saluran arteri yang diketahui merupakan intervensi pencegah serangan jantung (PCI) atau apakah terjadi secara spontan selama fase pertahanan tubuh jangka panjang. Analisis ini disampaikan pada hari ini di masyarakat kardiologi Eropa (ESC) di Munich, Jerman. Analisa ini memperkirakan efek pengobatan prasugrel terhadap serangan jantung baru yang kemungkinan terjadi di masa akut dan pengobatan medis (sampai 15 bulan) terhadap 13.608 pasien yang menderita sindrom penyakit jantung (ACS) yang ditangani dengan PCI. Serangan jantung yang baru diklasifikasikan berdasarkan definisi universal ESC dari Myocadial Infarction yang secara spontan (tipe 1) atau yang berkaitan dengan prosedur (tipe 4 atau 5).(1) Analisa ini juga menunjukkan bahwa pengobatan dengan prasugrel yang dilakukan secara konsisten dapat mengurangi secara signifikan (tipe 1) serangan jantung sebanyak 29 persen dibandingkan dengan clopidogrel (2.5 persen vs 3.4 persen, P=0,0015) dari serangan jantung baru yang berkaitan dengan prosedur (tipe 4 atau 5) sebanyak 24 persen pada pasien yang dirawat dengan pengobatan prasugrel dibandingkan dengan menggunakan clopidogrel (4.9 persen vs 6.4 persen, p=0,0002). Pengobatan dengan prasugrel dalam jangka lama, yang terus dilakukan setelah 30 hari selama 15 bulan secara signifikan dapat mengurangi resiko serangan baru pada pasien yang menderita serangan jantung sebesar 23 persen dibandingkan dengan pengobatan clopidogrel (2.9 persen vs 3.7 persen, p=0.01). Pada sub analisa yang dilakukan, pengobatan prasugrel juga dapat mengurangi resiko serangan jantung yang fatal (STEMI, bentuk ACS yang parah dengan resiko kematian yang sangat tinggi) lebih dari 50 persen dibandingan dengan pengobatan clopidogrel (p=0,0001). Percobaan klinis TRITON-TIMI yang hasil keseluruhannya pernah diterbitkan sebelumnya pada jurnal kesehatan Inggris Baru pada bulan November, 2007 (Vol.357 No.20), membandingkan pengobatan prasugrel dengan clopidogrel (Plavix(R)/Iscover(R)) pada pasien dengan ACS yang menggunakan PCI. Analisis utamanya dari percobaan ini memperlihatkan prasugrel dapat mengurangi resiko komposit kematiaan yang diakibatkan oleh jantung, serangan jantung atau stroke sebanyak 19 persen dengan resiko pendarahan yang meningkat dibandingkan dengan clopidogrel(2.4 persen vs. 1.8 persen).(2) Serangan jantung adalah manifestasi utama penyakit jantung koroner, yang merupakan problem kesehatan global. Sekitar 7.2 juta orang meninggal setiap tahunnya dari penyakit jantung kroner ini di dunia. (3) Di Amerika, angka serangan jantung per tahunnya adalah 920.000 dan 600.000 masuk kelompok yang baru pertama mendapat serangan jantung, sementara 320,000 lain sudah mendapat serangan berkali-kali.(4) "Dalam sub-analisis baru TRITON-TIMI 38 ini, kami menemukan bahwa kurangnya serangan jantung dengan pengobatan prasugrel dibandingkan dengan clopidogrel konsisten sifatnya pada spectrum dari serangan jantung berdasarkan tipe, waktu dan tingkat serangannya," ujar David Morrow, M.D., M.P.H., profesor bidang kedokteran di Institut Kedokteran Harvard dan Rumah Sakit Brigham dan Wanita di Boston, Amerika dan juga penyeliti thrombolysis pada group studi Myocardial Infarction (TIMI). Tentang TRITON-TIMI 38 TRITON-TIMI 38 adalah percobaan klinis langsung fase III, secara acak (randomized), double-blind, yang membandingkan efek pengobatan prasugrel vs clopidogrel pada pasien dengan ACS yang ditangani melalui PCI, sebuah prosedur yang dapat membuka gumpalan darah pada saluran darah di jantung termasuk juga penggunakan gelang (stenting) jantung. Studi sudah dilakukan terhadap 13,608 pasien di 707 daerah percobaan di 30 negara. Tujuan utama studi adalah membandingkan efek pengobatan prasugrel dan clopigogrel pada kejadian kematian akibat serangan jantung atau serangan yang tidak fatal maupun stroke yang tidak fatal selama periode 12 bulan melalui PCI. Pasien secara acak dipercayakan kepada salah satu grup pengobatan dan diberikan dosis obat prasugrel 60 mg atau dosis dari obat clopidogrel 300 mg dan satu jam setelah selesai prosedur PCI diikuti dengan dosis ketahanan tubuh dari obat prasugrel 10 mg atau clopidogral 75 mg. Seluruh pasien juga menerima obat aspirin dosis rendah. Tentang sindrom jantung akut Sindrom jantung akut yang terdiri dari serangan jantung dan rasa sakit pada dada yang tidak stabil mempengaruhi lebih dari 1.4 juta orang di Amerika Serikat setiap tahunnya, (5) ACS, konsekuensi penyakit jantung koroner yang fatal adalah merupakan penyebab kematian di Uni Eropa, yang angka kematian bisa mencapai 741.000 setiap tahun. (6) Serangan jantung adalah manifestasi dari penyakit jantung koroner yang terjadi bila urat darah menjadi tersumbat karena kolesterol dan lemak lainnya dan tidak dapat mensuplai darah ke jantung. Dalam beberapa kasus, penggumpalan dalam darah bisa secara total atau parsial menghentikan suplai darah ke Jantung yang berakibat ACS (17). Banyak pasien yang menderita ACS dapat ditangani melalui PCI yang juga mencakup pemasang stent.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008