Jakarta (ANTARA) - Koalisi Pejalan Kaki menyebutkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sudirman
sebaiknya dirobohkan saja dan diganti dengan "zebra cross" yang lebih bermanfaat bagi semua orang.

"Pejalan kaki kan bukan hanya kita yang sehat, tapi ada juga yang berkebutuhan seperti lansia, penyandang disabilitas, lalu anak-anak yang ototnya baru tumbuh. Nah itu yang harusnya dipikirkan," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Alfred mengatakan, pihaknya telah mengajukan rekomendasi bahwa JPO Sudirman lebih baik ditiadakan. Namun pada Selasa (5/11) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih membuka atap JPO karena akan menatanya menjadi "instagramable".

"Jadi bukan masalah atapnya dibuka untuk bisa orang hanya memandang bukan gitu, kalau memandang kota Jakarta ya dari atas gedung bukan di JPO," katanya.

Alfred alasan meruntuhkan JPO Sudirman dan mengubahnya menjadi "zebra cross" atau "pelican cross" lebih bermanfaat dibanding menyulapnya jadi spot foto.

Baca juga: Pro- kontra masyarakat terhadap atap JPO Sudirman terbuka
Baca juga: Bina Marga DKI atap JPO Sudirman dibuka karena alasan estetika

Hal itu karena alasan pembangunan JPO Sudirman di masa lalu untuk menyediakan sarana bagi pejalan kaki agar tidak mengganggu jalur kendaraan pribadi.

"Kan saat ini Jakarta sedang menuju ramah pejalan kaki dan pesepeda, sebenarnya itu akan bias ketika JPO itu masih ada di dalam kota," katanya.

"Karena memang salah satu wujud JPO kan membuat para pengendara nyaman tanpa terganggu pejalan kaki," kata Alfred.

Koalisi Pejalan Kaki berharap saran JPO Sudirman diubah menjadi "zebra cross" atau "pelican cross" tetap dipertimbangkan sehingga nantinya lebih ramah bagi semua pejalan kaki.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga telah mencopot atap JPO yang berlokasi di Jenderal Sudirman, Jakarra Pusat.

Pencopotan itu dilakukan karena pemprov akan menata ulang JPO yang telah kusam itu dengan penataan yang mengedepankan estetika.

"Kenapa yang di Thamrin-Sudirman dibuka? Karena selain untuk menyeberang, kami mau lihat pemandangannya, trotoar sudah bagus, terus gedung-gedungnya maupun yang lain," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/11).

Dengan demikian, kara dia, orang menyeberang bisa sambil melihat keindahan kota Jakarta.
Baca juga: "Wajah baru" Jakarta ternyata belum selesaikan masalah perkotaan
Baca juga: DKI revitalisasi 12 JPO sepanjang Sudirman-Thamrin

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019