Malang (ANTARA News) - Selama bulan Ramadan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkot Malang, Jawa Timur, dirazia di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing termasuk yang berada di Sekretariat Daerah (Sekda). Kepala Badan Pengawas (Bawas) Kota Malang, Parmin, Rabu, mengatakan, setelah diperiksa di SKPD masing-masing tidak ada, pihaknya baru bergerak ke mal-mal, karena tidak sedikit PNS yang "keluyuran" pada jam kerja. "Selama ini kami belum melakukan razia (inspeksi) PNS ke masing-masing SKPD apalagi bulan puasa pasti banyak yang keluar kantor dengan berbagai alasan. Pokoknya instansi yang jumlah pegawainya kurang, kami langsung turun ke mal atau tempat umum lainnya," katanya di Malang. Menurut dia, bila ditemukan adanya PNS yang tidak ada di tempat pada saat jam kerja dan ternyata "jalan-jalan" ke mal atau tempat umum lainnya, maka mereka langsung diberikan sanksi baik lisan, tertulis maupun sanksi administrasi lainnya. Selain memantau kinerja PNS pada saat bulan Ramadan, katanya, pihaknya juga melakukan pemantauan pasca libur Lebaran melalui koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan masing-masing SKPD. Ia mengakui, kerawanan PNS yang tidak masuk kerja biasanya terjadi pada hari pertama dan kedua masuk kerja setelah Lebaran dengan alasan rumahnya jauh sehingga minta toleransi waktu antara satu hingga dua hari dari atasan masing-masing. "Kami tetap akan mengenakan sanksi bagi PNS yang terlambat masuk. Sanksi bagi PNS yang tidak taat aturan ini nantinya mengacu pada PP Nomor 30 tahun 1980 tentang disiplin PNS," katanya menegaskan. Sementara itu anggota Komisi A DPRD Kota Malang Isa Ansori minta agar Bawas setempat tegas terhadap PNS yang tidak taat aturan, sebab meski sudah diperingatkan oleh Bawas ternyata masih ada oknum PNS yang berbelanja di saat jam kerja. "Kemarin (Selasa, 2/9) saya masih melihat ada beberapa oknum PNS Pemkot Malang yang berbelanja di kawasan Pasar Besar Malang (PBM) padahal Bawas sudah memperingatkan bagi PNS yang mangkir selama jam kerja. Oleh karena itu Bawas harus benar-benar tegas," katanya menegaskan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008