Cibinong (ANTARA News) - Sekitar 100 orang warga Desa Sentul Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, yang sebagian besar perempuan unjuk rasa di halaman kantor desa, Selasa, menuntut pemerintah tetap mendistribusikan minyak tanah bersubsidi ke daerahnya.Pantauan ANTARA, sambil membawa jerigen minyak tanah kaum perempuan warga desa meramaikan halaman kantir desa, menuntut agar kepala desa maupun pemerintah Kabupaten Bogor bisa mengupayakan agar minyak tanah bersubsidi tetap didistribusikan di Kabupaten Bogor."Kami warga Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, mau masak saja sangat sulit. Mau belui minyak tanah tidak ada, mau masak pakai kompor gas, kami belum dapat konversi kompor dan tabung gas elpiji," ujar Ocah, salah satu massa demo di Babakan Madang, Bogor, Selasa.Dia mengatakan, di daerahnya belum belum ada pelaksanaan konversi dari minyak tanah ke gas elpiji, sehingga warga setempat belum bisa masak pakai gas elpiji. Mau masak pakai minyak tanah juga tidak ada, mencarinya sangat sulit dan harganya sangat mahal. "Apalagi sekarang bulan Ramadhan, warga ingin berpuasa, ingin masak untuk sahur tapi tidak bisa masak," katanya. Para pendemo mengatakan sudah hampir sebulan mereka kesulitan membeli minyak tanah. Aksi unjuk rasa belangsung lebih dari satu jam, diwarnai dengan teriakan-teriakan protes bernada kecewa dari kaum ibu. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Kabid PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Bogor, Musa Alex GP mengatakan, di Kabupaten Bogor belum seluruh kecamatan dilakukan konversi dari minyak tanah ke gas. "Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, konversi dari minyak tanah ke gas baru dilakukan Pertamina di 29 kecamatan. Di 29 kecamatan itu juga sosialisasi penggunaan kompor gas juga sangat minim, sehingga masih banyak warga yang belum bisa menggunakan kompor gas," jelas dia. Karena belum semua kecamatan dilakukan konversi dari minyak tanah ke gas elpiji, menurut dia, Pemkab Bogor meminta Pertamina masih tetap memasok minyak tanah bersubsidi sampai seluruh kecamatan dilakukan konversi minyak tanah ke gas dengan sosialisasi yang optimal. Dikatakannya, Pertamina telah menghentikan pasokan minyak tanah ke Kabupaten Bogor sejak 9 Agustus lalu. Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bogor, Hedi S Hediana membenarkan konversi dari minyak tanah ke gas di Kabupaten Bogor belum dilakukan di seluruh kecamatan. Ia juga membenarkan pasokan minyak tanah dari Pertamina ke Kabupaten Bogor telah dihentikan sejak 9 Agustus lalu. Menurut dia, Pertamina teta[ mendistribusikan minyak tanah non-subsidi, tapi distribusinya belum merata. Sedangkan Hiswana Migas Bogor, katanya, masih konsentrasi meningkatkan pasokan gas elpiji, terutama untuk kemasan 3 kg.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008