Jayapura (ANTARA) - Balai Arkeologi Papua berkomitmen berupaya meningkatkan kreatif yang mengandung seni guna meningkatkan ekonomi
"Balai Arkeologi berkomitmen betul bagimana hasil penelitian itu bisa menjadi sebuah kreativitas untuk peningkatan ekonomi," kata Kepala Balai Arkeologi Papua Gusti Made Sudarmika di Jayapura, Rabu (6/11).
Dalam rangka itu, kata dia, pihaknya berupaya menyosialisasikan arkeologi dan hasil penelitiannya.
Pihaknya juga akan memberikan pemahaman tentang tinggalan budaya masa lalu yang bisa diangkat sebagai seni-seni yang mengandung kreativitas.
Baca juga: Arkeolog temukan papan batu megalitik dan menhir di Jayapura
Baca juga: Balai Arkeologi Papua temukan cangkang moluska di Dondai
"Seni-seni yang mengandung kreativitas, seperti seni lukis dan seni gambar, dikaitkan dengan pola-pola hias yang merupakan hasil kajian dari arkeologi itu sendiri," ujarnya.
Untuk itu, menurut dia, Balai Arkeologi mencoba untuk mengomunikasikannya dengan siswa/siswi SMK.
Sebelumnya, Balai Arkeologi Papua menyosialisasikan arkeologi untuk generasi milenial kepada para siswa di SMKN 5 Jayapura, Selasa (5/11).
Di sela-sela sosialisasi itu, Balai Arkeologi menyampaikan hasil-hasil penelitiannya kepada para siswa. Selain itu, juga menyampaikan peninggalan masa lalu yang mengandung seni-seni yang bisa diangkat untuk mendorong peningkatan ekonomi.
Ketua Panitia Sosialisasi Arkeologi Sricia Sukandar menjelaskan tujuan kegiatan tersebut untuk mengenalkan apa itu arkeologi bagi masyarakat, khususnya pelajar, karena selama ini arkeologi belum terlalu dikenal oleh masyarakat.
Baca juga: Balai Arkeologi Papua temukan Situs Yope di Kampung Dondai
Baca juga: Balai Arkeologi temukan gigi manusia prasejarah di Situs Yomokho-Papua
"Kalau kita bicara arkeologi, mereka bertanya arkeologi itu apa sih," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hasil penelitian itu bukan hanya untuk pihaknya, melainkan untuk masyarakat supaya mereka juga tahu hasil-hasil penelitian, khususnya di Papua dan Papua Barat, yang menjadi wilayah kerja Arkeologi Papua.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019