Temanggung (ANTARA) - Gerebek Parakan sebagai rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Ke-185 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sebagai upaya merekonstruksi sejarah berdirinya Temanggung, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.

"Kita berharap setiap tahun perayaan HUT Temanggung dimulai dari Parakan untuk melakukan rekonstruksi sejarah karena dahulunya Kabupaten Temanggung berasal dari kota Parakan, kemudian berpindah ke Temanggung," katanya di Temanggung, Rabu malam.

Ia mengatakan hal tersebut usai pembukaan Gerebek Parakan yang diselenggarakan di kawasan Stasiun Parakan.

Baca juga: Penghijauan, cara warga Temanggung peringati Hari Gunung

Baca juga: Jalur selatan Jabar macet hingga Parakan Muncang Bandung

"Di sini kita lakukan rekonstruksi perpindahan kabupaten itu yang namanya boyong Menoreh itu. Kita lakukan seperti ini sebagai penghormatan Pemerintah Kabupaten Temanggung terhadap jasa kota Parakan dan seluruh kota Parakan dalam mendirikan dan membangun kabupaten tercinta ini," katanya.

Menurut dia, hal ini juga sebagai penegasan kota Parakan sebagai kota pusaka. Parakan sebagai kota sejarah yang harus dihormati bersama-sama.

Di Parakan ini, kata dia, banyak karakter, etnis Tionghoa juga terlibat, nanti ada pertunjukan liong, barongsai juga ada. Jadi, semua potensi seni budaya masyarakat tampil dalam Gerebek Parakan selama 4 hari ini.

Ketua Panitia Gerebek Parakan Mustahal Nasucha mengatakan bahwa kesenian yang ditampilkan merupakan potensi desa di seluruh Kecamatan Parakan ada 16 kesenian, kemudian mencoba mengolaborasi dengan etnis Tionghoa dengan kesenian, seperti barongsai dan liong.

Selain pentas sejumlah kesenian, juga digelar, antara lain pusaka tosan aji, city tour di tempat bersejarah di Parakan, sarasehan budaya, dan kirab songsong Djojonegoro.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019