Kupang (ANTARA News) - Pertamina pusat secara resmi menutup Depo Pertamina di Mokantara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai 1 Agustus 2008.
Wakil Bupati Flores Timur, Joseph Laga Doni Herin yang dihubungi ANTARA melalui telepon gengam dari Kupang, Selasa mengakui, Depo Pertamina di Larantuka itu sudah ditutup.
Penutupan Depo Pertamina ini sebagai akibat dari lambannya pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam memeroses alih-kelola Depo Pertamina Mokantara sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan pihak Pertamina.
Menurut dia, naskah kerja sama antara kedua pihak sudah ditandatangani beberapa waktu lalu. Hanya saja, draf kerjasama operasional (KSO) pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) dengan Pertamina pusat yang belum disiapkan oleh pemerintah kabupaten.
Padahal, berdasarkan kesepakatan sebelumnya, proses alih kelolah itu sudah harus selesai pada 31 Juli 2008. "Sampai batas waktu yang ditetapkan itu, draf KSO belum dibuat oleh pemerintah daerah sehingga Pertamina menutup Depo di Mokantara," kata Laga Doni.
Akibat penutupan Depo Pertamina itu, harga BBM khususnya minyak tanah mengalami kenaikan dari harga Rp2.500/liter menjadi Rp3.300-3.750/liter.
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM tidak saja berdampak pada masyarakat yang berada di kota Larantuka, tetapi juga di pulau-pulau seperti Solor dan Adonara karena distributor akan membebankan seluruh biaya transportasi kepada konsumen.
Karena itu, pemerintah akan berupaya untuk menyiapkan draf alih-kelola Depo Pertamina Mokantara untuk secepatnya ditandatangani, agar Depo Pertamina bisa beroperasi kembali.
"Saya kira ini keputusan Pertamina untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih cepat menyiapkan draf. Kita akan berupaya secepatnya agar draf tersebut segera selesai dan bisa ditandatangani," katanya.
Dengan demikian, Depo Pertamina di Mokantara bisa beroperasi kembali dan dikelola oleh pemerintah Kabupaten Flores Timur, katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008