Jakarta, (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pagi, kembali mengalami tekanan aksi ambil untung, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah.
Analisa dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, mengatakan aksi ambil untung kembali membayangi perdagangan sehingga indeks BEI kembali mengalami koreksi.
IHSG sesi pagi ditutup turun 16,283 poin atau 0,75 persen menjadi 2.148,337 dan indeks LQ45 melemah 3,512 poin atau 0,78 persen ke posisi 445,850.
Penurunan indeks dipimpin olehsaham-saham berbasis komoditas, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp200 menjadi Rp5.100, Bakrie Plantations yang terkoreksi Rp30 ke level Rp1.140, Adaro Energi terkikis Rp20 ke posisi Rp1.510, Tambang Timah tertekan Rp125 ke harga Rp2.375 dan Antam melemah Rp30 ke Rp1.830.
Turunnya saham-saham komoditas ini lebih dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia dunia yang berda di kisaran 111 dolar As per barel setelah meredanya badai "Gustav" di daratan Amerika.
Dengan kondisi ini angka inflasi Agustus yang dibawah ekspektasi pasar tidak bisa mendongkrak kenaikan indeks. Inflasi Agustus sebesar 0,51 persen ini memang berpengaruh terhadap beberapa saham yang sensitif suku bunga, namun besarnya bobot saham komoditas membuat indeks kembali turun.
Beberapa saham yang terpengaruh angka inflasi diantaranya saham Astra Internasional yang melonjak Rp500 ke harga Rp21.500, Bank BRI naik Rp50 ke level Rp6.000 dan Bank BCA terangkat Rp50 ke posisi Rp3.300.
Besarnya pengaruh saham komoditas telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 102 efek dibanding yang naik hanya 49 dan 60 tidak berubah harganya.
Sedangkan volume perdagangan mencapai 758,488 juta saham dengan nilai Rp956,156 miliar dari 21.893 kali transaksi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008