Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) menyerahkan proyek properti dan infrastruktur lebih awal mendorong laba bersih Semester I tahun 2008 naik 50,3 persen.
"Menyerahkan hasil proyek lebih awal dari target merupakan hal penting bagi konsumen dan investor," kata Presiden Direktur dan CEO PT Bakrieland Development Tbk, Hiramsyah S. Thaib di Jakarta, Senin.
Laba bersih berdasarkan laporan keuangan Semester I tahun 2008 yang sudah diaudit mencatat Rp72,2 miliar, naik sebesar 50,3 persen dari laba bersih semester 1 2007 sebesar Rp48 miliar.
Keberhasilan Bakrieland menggarap Rasuna Epicentrum berkonsep super blok terdiri dari kondominium, apartemen, perkantoran dan kawasan komersial menjadi nilai tambah pada kinerja keuangan.
Perseroan juga memiliki lahan siap pakai (land bank) terbesar di kawasan Pusat Bisnis (Central Business District) Kuningan-Jakarta seluas 17,4 hektare.
Perseroan juga telah membangun hotel dengan konsep strata title yang pertama di Kuta-Bali yang diperkirakan akan memberikan hasil imbang yang tinggi ke pemilik begitu hotel tersebut mulai beroperasi. Perseroan menargetkan akan mencatat penjualan sebesar Rp1,1 triliun pada tahun 2008.
Sebagai perusahaan properti terintegrasi, Bakrieland akan melakukan investasi pada proyek-proyek infrastruktur seperti proyek jalan tol dan air.
"Proyek-proyek infrastruktur juga akan menyumbang laba pada jangka panjang, membuat Perseroan menjadi semakin menarik bagi investor asing. Pendapatan yang pasti dan berulang-ulang dari proyek-proyek jalan tol ini akan memberikan kontribusi penjualan yang signifikan" kata Hiramsyah.
Dalam upaya untuk ekspansi dan bertumbuh, Perseroan menggunakan dana hasil IPO-nya untuk menambah landbanknya.
Nilai tanah yang dimiliki perseroan meningkat pesat dari Rp4,2 miliar di akhir semester I/2007 menjadi Rp 1,5 triliun, atau meningkat lebih dari 3,5 kali lipat.
Secara keseluruhan laporan keuangan Semester I Bakrieland penjualan melonjak 48 persen menjadi Rp404 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2007, sebesar Rp273,45 miliar.
Laba operasi naik 38,2 persen menjadi Rp75,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2007, sebesar Rp54,5 miliar.
Margin laba operasi sebesar 17,8 persen dibanding semester 1 2007 sebesar 17,6 persen, atau naik 1,5 persen. Namun yang sangat signifikan laba kotor perseroan melonjak 85,7 persen menjadi Rp197,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2007, sebesar Rp106,1 miliar.
Menurut Hiramsyah, peningkatan laba kotor perseroan juga selain didorong penjualan Rasuna Epicentrum juga proyek landed residential, Bogor Nirwana Residences.
Bakrieland juga telah melakukan topping off Bakrie Tower yang langsung diikuti dengan masuknya perusahaan-perusahaan berskala nasional dan internasional ke kawasan tersebut, ujarnya.
Selain itu, penjualan unit-unit di Bogor Nirwana Residences (BNR) yang mengusung konsep "back to nature" mengalami peningkatan yang tinggi.
Konsep BNR tersebut disukai banyak kalangan menengah ke atas. Bogor Nirwana Residence memiliki memiliki lahan yang siap pakai di pusat Kota Bogor yang dapat diakses melalui jalan tol. Saat ini lebih dari 100 hektare tanah dari proyek ini telah dikembangkan.
Perseroan juga telah menggandeng manajemen hotel internasional yaitu Aston Hotel & Resort untuk menggarap hotel pertama yang mengadopsi konsep strata-title, di mana pembeli dapat memiliki unit-unit di dalam hotel yang dibangun di BNR tersebut.
Melonjaknya laba kotor perseroan yang lebih cepat daripada peningkatan penjualan bersih menjadi bukti kemampuan perseroan untuk secara terus menerus melakukan efisiensi operasional dari setiap pengembangan kawasan yang dilakukannya.
"Margin laba kotor dari Bakrieland melonjak sangat tinggi karena performance dari setiap unit usaha kami sangat tinggi," kata Hiramsyah S. Thaib.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008