Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi I Jakarta mengumumkan, tiket KA kelas eksekutif dan bisnis ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk keberangkatan 21-30 September 2008 masih tersisa delapan ribu tiket. Kahumas PT KA Daop I Jakarta, A. Sujadi saat dihubungi di Jakarta, Senin menjelaskan, tiket yang tersisa itu, merupakan bagian dari 20 ribu tiket tambahan. "Tiket tambahan itu sendiri telah dijual sejak 31 Agustus 2008 dan sisanya akan dijual di Stasiun Gambir dan Stasiun Senen," kata Sujadi. Dia merinci, tiket tambahan yang tersisa tersebut adalah untuk KA Argo Lawu dengan keberangkatan 21-30 September sebanyak 3.500 kursi, KA Kamandanu dengan keberangkatan 26-30 September sebanyak 1.500 kursi. Selain itu, KA Senja Utama Solo, dengan keberangkatan 22, 24, 26, 28 dan 30 September sebanyak 2.240 kursi dan KA Sawung Galing untuk keberangkatan 25-30 September sebanyak 3.075 kursi. Dia menuturkan, kemungkinan pihaknya juga akan menambah penjualan tiket KA Gajayana yang saat ini sedang dibahas di kantor Pusat PT KA di Bandung. Dia memperkirakan, dalam dua atau tiga hari mendatang, keputusan akhir sudah diperoleh. Sedangkan untuk penjualan tiket KA ekonomi untuk jurusan Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, pihaknya tetap menerapkan pola lama dengan menjual tiket pada saat keberangkatan. Di Jakarta, tiket kelas ekonomi di jual di empat stasiun, yaitu, Stasiun Jakarta Kota, Senen, Jatinegara dan Tanah Abang. Penumpang angkutan lebaran tahun ini diprediksi sebesar 2,9 juta orang yang terdiri 2,1 juta penumpang kelas ekonomi dan sisanya bisnis dan eksekutif. Terkait dengan penertiban calo akhir-akhir ini, termasuk kebijakan persyaratan foto kopi KTP bagi pemesan tiket, Sujadi mengatakan, hal itu merupakan bentuk edukasi kepada penumpang sekaligus menekan percaloan. "Intinya, ini menjadi upaya memastikan mempersempit ruang gerak para calo," kata dia. Dia juga mengungkapkan, pihaknya menemukan sejumlah calo yang beroperasi di Stasiun Gambir merupakan `pemain` dadakan yang diorganisir. Sejumlah calo yang tertangkap dan diinterogasi mengaku sebelumnya bekerja sebagai petugas parkir di sejumlah wilayah di Jakarta. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008