Jika kosmetik yang dipromosikan itu adalah kosmetik ilegal dan mengandung bahan berbahaya hal itu bisa merusak kesehatan
Mamuju (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kampanye cerdas menggunakan kosmetik untuk generasi milenial di Kabupaten Mamuju.
Wagub Sulbar, Enny Anggraeni Anwar di Mamuju, Rabu, mengatakan, kegiatan kampanye cerdas tersebut agar kaum milenial memahami cara menggunakan kosmetik yang baik dan benar.
Ia mengatakan, kosmetik saat ini merupakan komoditas yang digunakan hampir seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan usia, baik perempuan maupun pria, dan penggunaan kosmetik yang semakin luas meningkatkan permintaan dan kebutuhan konsumen terhadap produk kosmetik.
Menurut dia, hal tersebut dimanfaatkan pelaku usaha dengan memproduksi berbagai jenis dan varian kosmetik dan memasarkan, mempromosikan produknya secara gencar melalui berbagai media sosial dan internet.
"Generasi yang terlahir pada era milenial yang begitu akrab dengan perangkat digital semakin mudah terpapar informasi, promosi yang dapat dengan mudah menikmati transaksi kosmetik secara 'online'," katanya.
Ia mengatakan, sesuai perkembangan zaman yang semakin maju, memiliki sisi baik dan buruk dampak buruk adalah banyaknya peredararan kosmetik yang ilegal yang sulit dibendung atau hanya menyalahkan para konsumen.
Wagub berharap adanya kampanye cerdas oleh BPOM Sulbar, dapat memberikan dampak positif kepada seluruh masyarakat agar jangan muda tergiur kosmetij dengan harga bagus, atau barang yang murah yang dapat berakibat rusaknya anggota tubuh.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Sulbar (BPOM), Netty Nurmuliawaty menyampaikan, saat ini terjadi kekhawatiran hal merugikan bagi masyarakat Sulbar karena dampak negatif dari produk yang tidak berkualitas karena tidak melalui proses pemeriksaan yang baik oleh BPOM.
"Jika kosmetik yang digunakan merupakan kosmetik yang aman, bermutu dan legal, kita masih bersyukur, tetapi jika kosmetik yang dipromosikan itu adalah kosmetik ilegal dan mengandung bahan berbahaya hal itu bisa merusak kesehatan," katanya.
Baca juga: BPOM sebut temuan kosmetik ilegal capai Rp31 miliar
Baca juga: BPOM Sulbar: telur tidak bisa dipalsukan
Baca juga: BPOM: hati-hati dengan kosmetik yang menjanjikan putih secara cepat
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019