Kebijakan ini memberikan pukulan besar untuk kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian bijih timah
Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pembatasan izin usaha penambangan bijih timah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat triwulan III 2019, karena lapangan usaha pertambangan berkurang di provinsi penghasil timah nomor dua terbesar dunia tersebut.
"Pada triwulan III tahun ini usaha pertambangan dan pengalian bijih timah mengalami kontraksi -0,63 persen terhadap perekonomian Bangka Belitung," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pembatasan izin usaha pertambangan yang diberlakukan dan semakin ketatnya aturan tentang pertimahan di Kepulauan Bangka Belitung membuat banyak perusahaan smelter swasta yang berhenti berproduksi sehingga menurunkan produksi bijih timah sebagai bahan bakunya.
"Kebijakan ini memberikan pukulan besar untuk kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian bijih timah di Negeri Serumpun Sebalai ini," ujarnya.
Menurut dia pertumbuhan ekonomi secara q-to-q yang tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,41 persen, informasi dan komunikasi 6,50 persen dan jasa pendidikan 5,42 persen.
"Momentum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Triwulan III 2019 meningkatkan kegiatan sosial. Banyak bantuan dana yang disalurkan baik oleh masyarakat maupun lembaga," katanya.
Selain itu, kondisi cuaca yang kurang baik membuat banyak masyarakat yang berobat ke rumah sakit baik swasta ataupun pemerintah meningkat, sehingga pendapatan rumah sakit juga terjadi peningkatan. Hal ini yang menyebabkan kinerja Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial meningkat di triwulan ini.
"Diera keterbukaan informasi dan teknologi, persaingan antar penyedia jasa informasi komunikasi semakin ketat sehingga mereka berlomba-lomba untuk menawarkan produk berupa paket layanan yang se-menarik dan se-terjangkau mungkin. Hal ini searah dengan tuntutan permintaan konsumen yang semakin meningkat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi.
"Hal ini lah yang mendorong lapangan usaha informasi dan komunikasi terus tumbuh positif dari waktu ke waktu," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019