Miranshah (ANTARA News) - Satu rudal yang ditembakkan dari pesawat tidak berawak menghantam sebuah rumah di kawasan suku Pakistan, Minggu, menewaskan enam orang yang diduga militan, kata sejumlah pejabat dan penduduk. Serangan itu terjadi di desa Tappi, yang berlokasi sekitar 10 kilometer sebelah tenggara Miranshah, kota utama di kawasan bergolak Waziristan Utara di perbatasan dengan Afghanistan. "Jumlah kematian meningkat menjadi enam dan delapan orang lain cedera," kata seorang pejabat keamanan kepada AFP, memperbarui angka kematian sebelumnya. "Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah militan asing yang mencakup orang Arab dan Uzbekistan," tambahnya. Penduduk mengatakan, rudal tersebut ditembakkan dari sebuah pesawat tidak berawak dan rumah yang terkena serangan itu milik seorang anggota suku setempat yang menyewakannya kepada militan. Terjadi serangkaian serangan rudal terhadap militan di Pakistan dalam beberapa pekan terakhir yang dituduhkan pada pasukan koalisi pimpinan Amerika atau pesawat Badan Intelijen Pusat AS (CIA) yang berpangkalan di Afghanistan. Sedikitnya lima orang tewas Sabtu ketika sebuah rudal yang ditembakkan dari Afghanistan menghantam lokasi yang diduga tempat persembunyian gerilyawan di Waziristan Selatan, yang dikenal sebagai ajang kegiatan Al-Qaeda. Kawasan suku Pakistan dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008