Denpasar (ANTARA News) - Sekjen PBB Ban Ki Mon mengundang Haji Agus Bambang Trianto, relawan bom Bali 12 Oktober 2002, untuk berbicara pada suatu pertemuan menjelang peringatan tragedi WTC di New York pada 8-11 September 2008."Saya akan berangkat ke Amerika pada tanggal 6 September didampingi seorang staf Deplu dan seorang pengusaha dari Bali," kata Haji Bambang ketika dihubungi ANTARA di Denpasar, Minggu.Undangan itu, katanya, sempat mengejutkan Deplu RI, karena badan dunia tersebut langsung menyebut nama Haji Bambang dari Bali, bukan meminta pemerintah Indonesia mengirimkan salah seorang relawan bom Bali dari kalangan masyarakat.Berdasarkan undangan asli berstempel PBB tersebut, Haji Bambang diberikan dua kesempatan berbicara, yakni pada tanggal 8 dan 9 September, kemudian tanggal 11 September bersama-sama melihat bekas lokasi gedung menara kembar World Trade Center (WTC) tersebut.Menurut Haji Bambang, dirinya akan diberikan kesempatan berbicara mengenai korban terorisme selama lima menit dan statemen untuk dunia mengenai upaya penyelamatan korban bom Bali pada sesi hari berikutnya. Saat terjadi pengeboman di Kuta, 12 Oktober 2002, Bambang yang adalah Ketua Satgas "Fardhu Kifayah" Desa Kuta, bekerja keras bersama rekan-rekannya dan berwajib untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan ratusan korban bom tersebut. Ia juga menjadi Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgana) PMI Daerah Bali yang bersama sejumlah anggotanya terjun menangani korban tsunami di Aceh akhir 2004. Rencananya, setelah pertemuan PBB, Haji Bambang bersama pengusaha pengerah tenaga kerja profesional bidang kepariwisataan Nyoman Restu Yasa, diundang dalam jamuan makan malam oleh pengusaha kapal pesiar (carnival cruise) di Florida, Robert Upchhurch yang biasa disapa "Mr Bob". Pengusaha dari perusahaan CTI Florida itu selama ini mendatangkan ribuan tenaga kerja profesional dari Bali untuk dipekerjakan di kapal pesiar dan hiburan malam. "Jadi, kami akan sekaligus berbicara peluang usaha di Florida," ucap Bambang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008