Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Abul Gheit mengatakan, Mesir mengusulkan penempatan pasukan Arab di Jalur Gaza, Palestina. "Bila pasukan Arab ditempatkan di wilayah itu, maka akan dapat mencegah peperangan antara Israel dan Palestina," kata Menlu Abul Gheit dalam wawancara dengan Majalah Oktober seperti dikutip MENA, Minggu. Gagasan Mesir ini belum didiskusikan dengan negara-negara Arab lain, namun patut dipikirkan serius. Menlu Gheit juga mengutarakan upaya Mesir untuk berdialog dengan faksi-faksi Palestina guna mengakhiri perpecahan internal Palestina dan satu kesepakatan perdamaian yang menyeluruh di negara itu. Menlu Gheit mengatakan keamanan Jalur Gaza yang saat ini dikontrol faksi Hamas masih belum pulih. Mesir yakin situasi akan segera pulih jika kekuasaan di wilayah itu dikembalikan lagi kepada Otorita Nasional Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas. Abul Gheit mengungkapkan telah berbicara via telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice Jumat lalu. Di situ, Menlu Rice mengatakan, Washington tengah mengupayakan satu kesepakatan damai antara Israel dan Palestina sebagaimana dijanjikan konferensi internasional di Annapolis, AS, September silam. "AS masih berkomitmen mendorong kesepakatan damai di antara kedua pihak. Mesir memantau janji AS itu dan kami selalu diinformasikan mengenai perkembangan terkini prihal perundingan damai Palestina-Israel, kata Menlu Mesir ini. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008