Parepare, Sulsel, (ANTARA News) - Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan Senin, pukul 14:30 Wita mulai melakukan pencarian korban kapal tenggelam KM Teratai Prima menggunakan kapal KPLP Alugara dengan 25 anak buah kapal (ABK).

"Kami akan melakukan pencarian selama 24 jam," kata Kapten Kapal Alugara, Syamsul A. Ilyas di Pelabuhan Parepare, sebelum kapal mulai bergerak melakukan pencarian, Senin.

Pencarian akan dilakukan pada lokasi tenggelamnya kapal KM Teratai Prima di Perairan Baturoro, Selat Makassar, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan pada radius di sekitarnya.

Ketika disinggung lambatnya kapal Tim SAR bergerak melakukan pencarian, mengingat kapal tenggelam sejak minggu dini hari (11/1), dia mengatakan, dropping BBM dari Depo Pertamina Parepare lambat. Pertamina menginginkan dokumen permintaan BBM secara lengkap sesuai prosedur standar.

Humas PT Pertamina Region VII Sulawesi, Rosiana Nurdin membantah bahwa lambannya Tim SAR melakukan penyelamatan akibat penyaluran BBM dari Pertamina ke Tim SAR lambat.

"Saat Tim SAR di Parepare meminta BBM, kami langsung salurkan Minggu malam (11/1) dari Depo Pertamina Parepare," kata Rosiana yang berada di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) saat dikonfirmasi melalui telepon jarak jauh.

Sementara itu, satu unit kapal patroli angkatan laut yang melakukan pencarian dan penyelamatan, terpaksa kembali ke Pelabuhan Parepare, selanjutnya ke Pelabuhan Makassar karena tidak mampu menembus gelombang empat meter dan rencananya yang akan melakukan pencarian adalah satu unit KRI.

KPLP Parepare sudah menyiapkan kantong-kantong jenasah dan mendirikan tenda untuk keluarga korban yang sudah memadati Pelabuhan Parepare.

KM Teratai Prima dengan bobot 747 GT yang dinakhodai, Djabir dengan 17 ABK, melakukan pelayaran Parepare - Samarinda (10/1) membawa lebih 200-an orang penumpang dan tenggelam dihantam badai, Minggu (11/1) dini hari, sekitar 03.30 Wita di Peraitan Baturoro, Selat Makassar, Kabupaten Majene, Sulbar.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009