Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan yakni membantai (memotong/menyembelih) kerbau secara "batobo" (bersama).
"Membeli daging kerbau yang dibantai secara batobo merupakan marwah (harga diri). Keluarga kami akan malu jika menyambut puasa tidak beli daging bantai," ungkap seorang warga Desa Kasang di kecamatan itu, Sabtu.
Kerbau yang akan dijual itu dibeli atas nama kelompok persatuan, baik persatuan persukuan maupun tani. Kebersamaan membeli kerbau untuk disembelih atau dibantai ini disebut batobo.
Saat suatu kelompok batobo hendak membantai kerbau, para pembelinya terlebih dahulu didata sehingga didapat perkiraan berapa ekor kerbau yang mesti disembelih.
Kerbau yang telah disembelih dijual kelompok batobo secara terbuka di tempat penyembelihan yang bisa dilakukan di tanah lapang atau lokasi tertentu yang isepakati.
Daging kerbau ini biasanya dijual per onggok yang beratnya lima sampai tujuh kilogram per onggok. Isinya macam-macam terdiri dari daging, isi perut, jeroan, tulang maupun kulit.
"Harga per onggok berkisar Rp300.000 - Rp350.000, seperti daging korbanlah, bercampur. Membantai kerbau ini cermin dari kebersamaan kami," ungkap Apendi.
Apendi mengungkapkan, warga yang membeli daging kerbau bisanya memasaknya di rumah sebagai bahan lauk untuk kenduri. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008