Cilacap (ANTARA News) - Ny. Tariyem, ibu Amrozi, menyatakan belum rela anaknya, yang menjadi terpidana mati kasus Bom Bali I, dieksekusi mati. "Saya belum rela dia (Amrozi) dieksekusi," kata dia di Dermaga Wijayapura Cilacap sebelum menyeberang ke Pulau Nusakambangan untuk membesuk tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Sabtu. Tariyem berharap anaknya dapat bebas dari hukuman dan pulang ke kampung halamannya di Tenggulung, Lamongan, Jawa Timur. Terkait dengan kunjungan keluarga besar kakak beradik Mukhlas dan Amrozi tersebut, dia mengatakan, keluarga ingin merayakan pernikahan Amrozi yang baru rujuk dengan istri pertamanya, Ria Rahmawati. "Saya ingin menikahkan Amrozi," katanya. Keluarga Amrozi dan kawan-kawan, termasuk Tim Pengacara Muslim (TPM) yang keseluruhannya berjumlah 62 orang, Sabtu, mengunjungi LP Batu. Kunjungan keluarga tersebut telah direncanakan awal Agustus, tetapi surat rekomendasi dari Kejaksaan Agung dan surat izin dari Kanwil Depkumham Jateng baru diterima pada Kamis (28/8). Dalam rombongan tersebut, tampak dua istri Amrozi, Khoriyana dan Ria Rahmawati, Zakiah Darajad (istri Imam Samudra), dan Embay Badriyah (ibu Imam Samudra). Selain keluarga Amrozi dan kawan-kawan, dalam rombongan tersebut juga terdapat keluarga narapidana kasus Bom Atrium, Abdul Jabar, Deni, Usman, dan Ibrahim.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008
tibo cs wa kakujitsuni, amrozi cs no baai wa maa.. syokou nado tarinaisi, zenzen chigaudesuyo. amrozi cs wa seijiteki atsuryoku sarani gunjin teki oyobi higunjin teki atsuryoku ga aru. keredomo, watasi wa indonesia jin tosite hantaisya dearu wake dehanai. sei wa subete no ningen dearu to sinjite, takeda san to onaji dehanaika to omotteoriasu. ijyou desu.
Berani berbuat harus berani bertanggung jawab.coba ibu lihat keluarga Tibo cs spt apa sedihnya orang tak berbuat salah harus dihukum mati,Tibo cs ini cuma orang yg dikorbankan oleh