Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) mengaku sudah mempersiapkan figur bakal calon presiden (capres) apabila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak menjadi capres 2009 mendatang. "Kami sudah mempersiapkan Sekjen Wantanas(Dewan Ketahanan Nasional, red) Letjen M Yasin sebagai capres dari Pakar Pangan," kata Ketua Umum DPN Pakar Pangan Jackson Kumaat, di Jakarta, Sabtu. Sebelumnya Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia Prasetyo Sunaryo usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (28/8) mengatakan, Yudhoyono hingga saat ini masih mempertimbangkan untuk kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2009, karena masih melaksanakan tugas yang diembannya hingga akhir masa jabatan Jackson mengatakan, pihaknya menghargai sikap SBY, yang dengan arif akan mempertimbangkan masa depan negara, meski tidak menutup kemungkinan Yudhoyono kembali akan menjadi capres pada Pilpres 2009. Meski demikian menurut Jackson, alasan mengusung M Yasin dilakukan setelah Yasin memenuhi tiga syarat capres dari partai itu. "Capres mendatang harus memiliki kriteria BBM atau Bersih, Berani dan Merakyat," kata dia. Jackson mengatakan hal itu, menanggapi bakal capres yang diusung Pakar Pangan, pada Pilpres mendatang. Yasin selama ini menjadi "inisiator" Pakar Pangan. Yasin juga mampu mengkomunikasikan kultur generasi tua dan generasi muda, katanya. Ia mengatakan, tingginya golput pada Pemilu 2004 dan adanya sikap apatis pemilih pemula saat ini, merupakan bukti, bahwa figur baru masih dinantikan oleh masyarakat. Jackson mengatakan, munculnya nama Yasin setelah simpatisan dan kader Pakar Pangan di berbagai daerah di Tanah Air mengusulkan nama tersebut ke kantor pusat Pakar Pangan. Pakar Pangan juga terus menjalin komunikasi dengan kelompok golput, kalangan pelajar dan mahasiswa yang pada Pemilu mendatang merupakan pemilih pemula. Hasilnya, menurut Jackson ,kelompok pemilih ini mendambakan wajah baru yang segar, sekaligus berani dalam bertindak. "Mudah-mudahan, kondisi ini bertahan hingga menjelang Pemilu dan Pilpres, sehingga nama M Yasin masih dinantikan publik," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008