"Mungkin diakomodasi dalam pelatihan dasar," kata Bima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius
Baca juga: Jokowi: empat pemikiran perangi radikalisme dan terorisme
Baca juga: Terorisme dan radikalisme jadi prioritas BIN
Baca juga: Mahasiswa Unsri deklarasikan perang melawan radikalisme dan terorisme
Baca juga: PKB : Radikalisme dan terorisme harus diberantas hingga akarnya
Bima mengatakan sejatinya soal-soal atau materi terkait radikalisme akan dimasukkan dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). Namun saat ini soal-soal dalam Tes Wawasan Kebangsaan itu sudah sangat terbatas.
"Soal TWK-nya sudah sangat terbatas jadi mungkin dalam pelatihan dasarnya. Mungkin akan ada tapi sedikit," kata dia.
Mengenai efektifitas materi radikalisme dalam pelatihan dasar itu untuk mencegah masuknya CPNS berpaham radikal, Bima menilai hal itu akan kurang efektif untuk saat ini.
"Kayaknya enggak (efektif). Mungkin di pelatihan dasarnya akan kita cari. Tapi mungkin ke depan (akan lebih efektif), sekarang belum," kata dia.
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo di Yogyakarta, Senin (5/11), mengatakan upaya pencegahan radikalisme di dalam perekrutan CPNS akan diakomodasi dalam soal Tes Wawasan Kebangsaan.
Namun Tjahjo mengatakan soal-soal mengenai radikalisme dalam Tes Wawasan Kebangsaan kemungkinan masih dalam skala kecil.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019