ekonomi Riau triwulan III-2019 jika dihitung tanpa komponen minyak dan gas (migas) tercatat mengalami percepatan pertumbuhan.
Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan perekonomian Provinsi Riau pada triwulan III-2019 tumbuh 2,74 persen, melambat ketimbang periode yang sama 2018 yang sebesar 2,94 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan jasa keuangan dan asuransi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp191,11 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp126,45 triliun.
Menurut dia, ekonomi Riau triwulan III-2019 jika dihitung tanpa komponen minyak dan gas (migas) tercatat mengalami percepatan pertumbuhan.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-III lebih baik dari negara lain
"Jika dihitung tanpa migas, ekonomi Riau triwulan III-2019 tumbuh 5,22 persen, lebih cepat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,74 persen," katanya.
Misfaruddin menjelaskan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang tumbuh 18,35 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani rumah tangga yang tumbuh sebesar 9,58 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan II-2019, lanjutnya, ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,16 persen terhadap. Dari sisi produksi, peningkatan ini terutama terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 9,2 persen.
"Sementara itu dari sisi pengeluaran, peningkatan terutama terjadi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 23,74 persen," katanya.
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2019 tumbuh 5,02 persen
Secara spasial, lanjutnya, pada triwulan III-2019 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,63 persen terhadap perekonomian nasional.
"Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa," katanya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019