Kotabaru (ANTARA News) - Penyaluran dana bantuan tunai langsung (BLT) dari konpensasi kenaikan harga BBM di wilayah Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan banyak menghadapi kendala dilapangan sehingga baru terealisasi 54,42 persen."Penyaluran BLT ke 20 kecamatan di Kotabaru banyak menemui kendala, sehingga target selesai sebelum puasa tidak tercapai," kata Kepala Kantor Pos Indonesia (Posindo) Kotabaru, Surya Hambali, Sabtu.Hingga Jum`at(29/8) baru 16.589 lembar kartu BLT yang sudah didistribusikan kepada keluarga miskin di wilayah Kabupaten Kotabaru atau 54,42 persen dari total calon penerima.Padahal semula ditargetkan distribusi kart BLT selesai pada akhir Agustus 2008 atau sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan 1429 Hijriah.Kendala utama dalam kegiatan distribusi kartu BLT kepada keluarga miskin di wilayah Kabupaten Kotabaru yaitu faktor geografis daerah yang menjadikan hembatan terbesar, ditambah terbatasnya petugas di lapangan. Faktor lain berupa munculnya masalah dari perubahan rumah tangga sasaran (RTS), dan setelah dilakukan verifikasi di lapangan, ternyata banyak rumah tangga sasaran yang telah berubah status ekonomi, meninggal dunia dan pindah tempat. Sehingga petugas perlu melakukan pergantian, dan menjaring calon rumah tangga miskin yang layak mendapatkan bantuan BLT. Daerah-daerah yang belum mendapatkan BLT diantaranya, Kecamatan Sampanahan, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Pamukan Utara, Pamukan Selatan, dan Sei Durian. Diharapkan distribusi kartu dan penyaluran dana BLT sudah rampung beberapa hari memasuki bulan puasa atau sebelum hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 Hijriah. Dalam kesempatan terpisah Assisten Tatapraja Setda Kotabaru, Akhmad Rivai, mengatakan pihaknya telah meminta camat dan staf kecamatan serta perangkat desa, turut serta membantu penyerahan kartu dan pencairan BLT sesuai tugas pokok dan fungsinya. "Kita berharap tidak ada masalah dalam pembagian kartu BLT dan pencairannya, karena perangkat kecamatan dan desa semuanya dilibatkan dilapangan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008