Jakarta (ANTARA News) - Fotografer Edward Tigor Siahaan baru saja menyelesaikan pemotretan di tiga wilayah besar Sulawesi untuk mengungkapkan tentang kearifan manusia dan alamnya yang dikemas dalam buku "The Light of Wisdom" (Cahaya Kearifan).Buku yang diluncurkan di Jakarta pada 21 Agustus 2008, berisi kesaksian dalam bahasa fotografi tentang kearifan manusia dalam berhubungan dengan alam sekitarnya. Memilih film hitam putih lewat sarana "color convert" tanpa senthan "dodging" dan "burning", sang fotografer melakukan pemotretan di kota nikel Sorowako, Sulawesi Selatan, Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Hasilnya adalah sebuah buku foto setebal 216 halaman yang terdiri dari lima bab, masing-masing berjudul The Water, The Land, The People, The Work, danThe Future. "The Light of Wisdom", menurut Tigor, mengisahkan keberadaan lingkungan alam, kehidupan sosial dan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan masyarakat di tiga kota tersebut untuk menyejahterakan manusia penghuninya pada masa kini dan masa depan. Penulisan tentang makna hasil jepretan Tigor dibantu oleh Benget Besalicto Tnb, seorang editor koran berbahasa Inggris, buku itu mengajak pembaca melihat keindahan alam dan kearifan yang dilakukan manusia di sekitar wilayah penambangan nikel. "Pemotretan saya lakukan selama 14 hari trip pada bulan Maret, Juni dan Juli lalu. Ini kesaksian saya tentang kegiatan penambangan nikel, yang tidak merusak alam dan sebaliknya memberikan kesejahteraan bagi kehidupan manusia di wilayah-wilayah tersebut," kata Tigor dalam percakapan per telepon dengan ANTARA News, Jumat. Lewat kameranya, Tigor memperlihatkan banyak sekali potret pemandangan alam, hutan, kehidupan kaum nelayan, para pekerja dan kegiatan penambangan yang dilakukan PT Inco, dan kehidupan masyarakat adat. Satu hal yang pasti, di mata sang fotografer kegiatan penambangan tampaknya tak selalu berbanding lurus dengan kerusakan alam dan kehidupan manusia. "Selama ini, kebanyakan orang bilang kegiatan penambangan merusak alam dan manusia di sekitarnya. Yang saya lihat tidak demikian, paling tidak di tiga kota Sulawesi itu," kata fotografer senior yang juga dosen fotografi di London School of Public Relation. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008