Jimbaran, Bali (ANTARA News) - "The 8Th ASEAN Telemommunications and IT Ministers Meeting" yang berlangsung di Bali pada 28-29 Agustus 2008 menghasilkan kesepakatan kerjasama bidang informasi komunikasi dan teknologi (ICT) dengan akses kecepatan tinggi tertuang dalam "Bali Declaration".Menteri BUMN, Sofyan Djalil sekaligus pimpinan pertemuan tersebut, di Jimbaran, Bali, Jumat mengatakan, kesepakatan tersebut meliputi percepatan pembangunan infrastruktur ICT, dalam rangka menciptakan tujuan akhir ekonomi masyarakat ASEAN yang direncanakan tahun 2020 dan dipercepat menjadi tahun 2015.Karena ICT merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia, maka percepatan pembangunan infrastruktur tersebut akan dapat mengurangi kesenjangan teknologi digital pada daerah pedalaman termasuk negara-negara ASEAN lainnya.Ia mencontohkan, negara Singapura dengan Malaysia infrastruktur ICT-nya sangat bagus, sehingga dalam melakukan hubungan komunikasi termasuk juga transaksi perdagangan sudah melalui akses internet. Namun di Indonesia pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap. Pertemuan ini juga menyepakati untuk ke depannya mendiskusikan lebih lanjut mengenai kemajuan ICT yang diharapkan dengan negara patner yaitu Jepang, RRC, Korea dan India. Karena negara tersebut lebih di bidang ITC sudah sangat maju. "Kita akan menjalin kerjasama dengan negara Jepang yakni program piranti lunak (Sofwere) komputer, seperti program peterjemahan dengan multi bahasa. misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau sebaliknya," katanya. Menurut Menteri BUMN, jika ini dapat diwujudkan maka akan memudahkan bagi pengguna internet, karena pada perintah komputer maupun internet semuanya menggunakan bahasa Inggris. "Suatu saat negara kita akan mampu sejajar dengan negara Korea dalam bidang ICT, apabila pembangunan infrastrukturnya dilakukan secara bertahap mulai sekarang," ucapnya. Yang terpenting infrastruktur ICT dibangun terlebih dahulu untuk dapat menjangkau hingga ke daerah terpencil. Dengan demikian internet tidak saja dinikmati oleh masyarakat perkotaan tetapi juga warga yang tinggal di pedesaan. "Jadi masyarakat di pedesaan misalnya untuk belajar pengembangan pertanian tidak mesti ke kota, cukup buka internet mereka bisa belajar melalui media itu," katanya. Pertemuan selama dua hari itu membahas mengenai program-program lanjutan ASEAN yang telah berhasil di bidang ICT serta kerjasama sesuai dengan rencana yang telah disetujui pada pertemuan di Kamboja tahun 2007. Termasuk juga daftar ranking sebelas proyek prioritas TELSOM 2008-2009 yang telah berhasil disusun oleh Joint Working Group (JWG) dengan skema pembiayaan yang beragam, meliputi proyek prioritas dengan pembiayaan ASEAN ICT Fund di antaranya ASEAN e-Commerce Database, ASEAN ICT Master Plan 2020 dan ASEAN Cyberkids Camp.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008