Jakarta, 29 Agustus 2008 (ANTARA) - PT. Timah (Persero) Tbk hari ini menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi yang tidak diaudit dengan penelaahan terbatas dari Akuntan Publik untuk periode yang berakhir 30 Juni 2008 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp 1.111 miliar, atau Rp 2.209 per saham. Laba bersih tersebut 42% lebih besar dibandingkan dengan Rp 780,8 miliar laba bersih periode yang sama tahun 2007. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya harga jual rata-rata logam timah. Sejak awal triwulan IV 2006, harga logam timah dunia cenderung menguat sebagai dampak dilakukannya upaya penegakan hukum terhadap pelaku industri pertimahan di Bangka. Selama semester I tahun 2008, harga logam timah di LME cenderung meningkat dari US$16.227.27 per ton di awal tahun menjadi US$22,22929 per ton pada akhir semester. dengan rata-rata sebesar US$20.268.75 per ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2007, harga rata-rata di LME tercatat sebesar US$12.635 per ton. Rata-rata harga logam timah yang diterima Perseroan selama semester I tahun 2008 adalah US$19.591 per ton, atau 46% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 sebesar US$13,459 per ton. dan nilai tukar rata-rata Dolar AS yang diterima Perseroan selama semester I 2008 lebih tinggi 3% dibandingkan periode yang sam a tahun 2007 sebesar Rp.9.042 per Dolar AS menjadi rata-rata Rp.9.275 per Dolar AS. Volume penjualan logam timah selama semester I tahun 2008 mencapai 20.954 metrik ton, atau 31% lebih rendah bandingkan dengan 30.456 metrik ton pada semester I tahun 2007. Lebih rendahnya volume penjualan tersebut sejalan dengan lebih rendahnya produksi logam timah yang dihasilkan Perseroan selama semester I tahun 2008 sebesar 22.992 metrik ton. atau 29% lebih rendah dibandingkan dengan produksi logam pada periode yang sama tahun 2007 sebesar 32.567 ton. Produksi bijih timah penambangan darat mencapai 17.256 ton Sn, atau 54% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar 37.152 ton Sn. Namun rendahnya ketersediaan bijih timah dari penambangan darat tersebut diimbangi dengan kenaikan produksi bijih dari penambangan lepas pantai sebesar 51% dari 4.246 ton Sn pada semester I 2007 menjadi 6.391 ton Sn pada periode yang sama tahun 2008. Total produksi bijih pada semester I 2008 mencapai 23.646 ton Sn atau 43% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 sebanyak 41.398 ton Sn. Pada semester I 2008 Perseroan melakukan penglogaman timah dengan cara unbalance smelting, yang berdampak pada penurunan persediaan bijih timah sebesar 56% menjadi 7.442 ton pada akhir semester 1 2008. Langkah tersebut dilakukan sehubungan dengan berkurangnya pasokan logam timah dari Indonesia sejak dilakukannya penertiban usaha pertambangan timah di Bangka pada bulan Oktober 2006, dan didukung oleh ketersediaan bijih timah. Total penerimaan penjualan selama semester I 2008 mencapai Rp.4.203,2 miliar, atau 3% lebih tinggi dibandingkan Rp.4.078.4 miliar pada semester I 2007. Dari total nilai penjualan tersebut komposisinya berupa,

PendapatanSemester 1Perubahan
2008% / total 20082007NilaiNominalProsentasi

Logam Timah

Rp. 3.807,590,59%Rp. 3.706,2NaikRp. 101,32,7%

Batubara

Rp. 381,69,08%Rp. 351,5NaikRp. 30,18,6%

Jasa Keteknikan

Rp. --Rp. 13,7 -

Jasa Pengedokan & Gal. Kapal

Rp. 6,20,15%Rp. 6,1NaikRp. 0,11,6%

Jasa Eksplorasi

Rp. 7,90,19%Rp. 1,0NaikRp. 6,9711,9%

Total

Rp. 4.203,2100%Rp. 4078,4Catatan: Dalam Miliar Rupiah
Pada Laporan Neraca Perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2008, jumlah aktiva tercatat Rp 6.810.8 miliar meningkat sebesar Rp 1.778 miliar atau 35% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2007 sebesar Rp 5.032,7 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan nilai produksi dan penjualan yang berdampak pada peningkatan nilai piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar Rp 200,5 miliar atau 63% dan Rp 1.433,4 miliar atau 68% pada 30 Juni 2008 dibandingkan dengan nilai pada 31 Desember 2007. Peningkatan jumlah aktiva tersebut diimbangi dengan peningkatan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 700 miliar dan hutang usaha sebesar Rp 279 miliar serta hutang lain-lain sebesar Rp 947,1 miliar, yang antara lain timbul dari pengakuan hutang dividen kepada pemegang saham sebesar Rp892 miliar. Catatan: Laporan Keuangan Konsolidasian PT Timah (Persero)Tbk dan Anak Perusahaan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2008 dan 2007 juga tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat telepon : +62 (21) 344 4011 faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : investorrelation@pttimah.co.id website : www.timah.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008