Jakarta, (ANTARA News) - Sunat atau sirkumsisi terbukti efektif menekan resiko penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada laki-laki.
Prof. Dr. Zubairi Djoerban dari Pusat Layanan Terpadu HIV-AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, Jumat, mengatakan, analisa tersebut terlihat dari hasil penelitian di Uganda, Kenya dan Afrika Selatan yang dipresentasikan pada Konperensi AIDS Internasional di Meksiko pada 3-8 Agustus lalu.
"Efek perlindungannya menurut hasil penelitian itu mencapai 58 persen," katanya serta menambahkan bahwa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sunat tidak terbukti dapat meningkatkan perilaku seksual beresiko.
Menurut dia, pada orang yang disunat, bagian ujung kulit penis yang banyak mengandung reseptor penerima virus HIV sudah dipotong sehingga virus yang menempel menjadi lebih sulit masuk ke dalam tubuh.
"Bagian itu mengandung sel-sel langerhans yang mudah dimasuki HIV, kalau bagian ini dipotong maka virus jadi lebih sulit masuk, setidaknya pintu-pintu masuknya jadi berkurang," katanya.
Prof.Zubairi menjelaskan pula bahwa sunat merupakan metode sederhana yang bisa dilakukan untuk menekan resiko penularan HIV dan bahkan akan bisa memberikan efek perlindungan lebih besar dibandingkan vaksin sekalipun jika nanti berhasil ditemukan.
Tentang perbandingan vaksin dan sunat Prof.Robert C.Bailey dari School of Public Health, Medical College of the University of Illionois, bahkan mengatakan,"kalau suatu saat nanti kita menemukan vaksin AIDS yang efektif menekan penularan HIV hingga 50 persen, kita akan euforia."
"Vaksin tidak pernah hanya satu kali suntikan, harus diulang. Sekarang kita mempunyai sarana intervensi yang terbukti dapat menekan penularan hingga 60 persen, dikerjakan hanya satu kali seumur hidup dan berlaku seterusnya."
Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Pandu Riono, PhD menjelaskan pula bahwa sunat pada pria juga memberikan efek pengurangan resiko penularan penyakit pada pasangannya.
"Menurut hasil penelitian sunat juga dapat menurunkan resiko penularan kanker leher rahim pada pasangan karena dapat menurunkan resiko infeksi HIV pada penis," katanya.
Namun demikian, kata dia, tentu saja sunat bukan satu-satunya metode pencegahan penularan HIV yang bisa dilakukan.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008