Washington (ANTARA News) - Teleskop antariksa telah menangkap citra tabrakan dahsyat antara dua rumpun galaksi yang menjelaskan material gelap misterius di alam semesta, NASA menyatakan. Citra yang diambil Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Sinar-X Chandra memperlihatkan pemisahan yang jelas antara materi gelap dan materi biasa dalam tabrakan yang jauhnya 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi itu, kata badan antariksa AS tersebut, Rabu. Para astronom mampu membedakan antara kedua zat dengan teknik yang dikenal sebagai gravitational lensing, di mana materi gelap tampak berwarna biru, sedangkan materi biasa, yang sebagian besar dalam bentuk gas panas, tampak berwarna pink. Saat kedua rumpun bergabung dengan kecepatan jutaan mil per jam, gas panas dalam setiap rumpun bertabrakan dan mengurangi kecepatannya, tutur mereka, seperti dilaporkan AFP. Namun, tidak demikian halnya dengan materi gelap. Separasi antara materi biru dan pink memberikan bukti langsung atas eksistensi materi gelap dan saling mendukung partikelnya saling berinteraksi secara lemah sekali atau tidak sama sekali, selain dari tarikan gravitasi, ujar para astronom. "Itulah langkah penting menurut hemat kami menuju pemahaman atas karakteristik materi gelap misterius itu," kata Marusa Bradac, peneliti dari Universitas California di Santa Barbara, yang mempimpin tim yang menangkap tabrakan itu. "Materi gelap lima kali lebih banyak di alam semesta ketimbang materi biasa. Pengkajian ini memberikan konfirmasi bahwa kita menghadapi sejenis materi yang berbeda sama sekali, tak seperti yang kita bayangkan," katanya. "Dan kita bisa mengkajinya dalam tabrakan sangat kuat dari dua rumpun galaksi." Penemuan tersebut mengukuhkan secara independen berbagai penemuan pada 2006 atas tabrakan lainnya yang dikenal sebagai Bullet Cluster, yang juga memperlihatkan pemisahan jelas antara materi gelap dan materi biasa. Namun demikian, dengan teknologi saat ini, separasi tak dapat dilihat secara langsung. Keberadaannya dirasakan secara tak langsung, melalui tarikan gravitasi yang digunakannya pada cahaya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008