Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina E&P dan Medco Internasional sepakat menandatangani kerjasama jual beli gas bumi senilai 16 miliar dolar AS dalam jangka waktu 15 tahun.
Penandatanganan kesepakatan jual beli gas tersebut dilakukan di Jakarta, Jumat dalam dua head of agreement (HoA).
HOA pertama yaitu jual beli gas bumi antara PT Pertamina E&P dengan PT Donggi Senoro LNG. Jangka waktu perjanjian 15 tahun, volume 85 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari lapangan gas Matindok.
HoA kedua, JOB antara PT Pertamina E&P Tomori Sulawesi Tengah, Medco dengan PT Donggi Senoro LNG. Kontrak jual beli gas dari lapangan Donggi-Senoro ini berjangka jangka waktu 15 tahun, dengan volume 250 juta kaki kubik (mmscfd).
Kepala BP Migas R Priyono mengatakan, total volume jual beli gas yang disepakati ini mencapai 1,7 triliun kaki kubik (TCF), dalam jangka waktu 15 tahun.
"Total nilai jual beli sebesar 16 miliar dolar AS yang didasarkan pada formula harga minyak internasional 100 dolar AS per barel," kata Priyono.
Sementara itu, Direktur Operasi Medco Internasional Lukman Machfoed, mengatakan formula harganya jual beli jika Japan Cocktail Crude (JCC) 100 dolar AS per barel maka harga gas sekitar 9,75 dolar AS per mile-mile british unit (mmbtu).
"Jika JCC 120 dolar AS per barel maka harganya bisa mencapai 12,15 per mmbtu," kata Lukman.
Negosiasi penetapan formula harga lapangan Senoro sempat tertunda beberapa waktu lalu karena tidak mencapai kesepakatan.
Keduanya mengelola lapangan gas Senoro dan lapangan Donggi di Sulawesi membangun kilang pengolahan gas menjadi LNG. LNG yang dihasilkan dari kilang ini diekspor ke Jepang, dengan perusahaan pembeli Mistubishi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008