Jakarta (ANTARA) - Rapat Paripurna Luar Biasa DPD RI pada Senin (4/11) memutuskan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Papua yang akan segera bekerja untuk menyelesaikan permasalahan di Papua yang masih menjadi polemik tidak kunjung selesai.

"Kami berharap Pansus Papua bukan sekedar melihat persoalan Papua dari masalah keamanan dan hukum saja, tetapi jauh lebih penting menyelesaikan akar masalah. Seperti kesejahteraan, ekonomi, masalah peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan seterusnya," kata Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Anggota DPR-DPD bentuk Badan Komunikasi Papua-Papua Barat

Nono mengatakan Pansus Papua DPD RI dalam bekerja akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam menyelesaikan akar masalah di Papua.

Menurut dia, Pansus Papua akan melibatkan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, Anggota DPD RI, dengan mengundang pakar-pakar, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta tokoh agama yang ada di Papua untuk mendiskusikan soal permasalahan di Papua dan solusi-solusi di dalamnya.

"Kita juga akan mengundang pemerintah dan pemerintah daerah dan kami juga berharap perguruan tinggi di Papua juga dilibatkan maupun perguruan tinggi nasional," ujarnya.

Dia menilai semua aspek harus dilihat seperti aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial-budaya, hukum, dan lain sebagainya.

Menurut senator asal Maluku itu, Pansus Papua dengan 15 orang anggota akan bekerja untuk menemukan rekomendasi penyelesaian masalah-masalah di Papua secara komprehensif.

Ketua Pansus Papua DPD RI Filep Wamafma mengatakan, DPD RI prihatin atas masalah di Papua yang tidak kunjung selesai.

Baca juga: 685 warga eksodus sudah kembali ke Wamena

"Karena itu Pansus Papua DPD RI diharapkan dapat segera menyelesaikan berbagai masalah di Papua dan mampu menyongsong Papua yang lebih baik ke depannya melalui perwujudan pembangunan, sehingga tidak ada kesenjangan pembangunan lagi di Papua," katanya.

Menurut Filep, Pansus Papua DPD RI juga akan menjalin komunikasi dengan Badan Komunikasi Anggota DPR dan DPD dari Papua dan Papua Barat di bawah MPR dalam menyelesaikan masalah di Papua.

Dia menilai, Papua tidak mengenal masa lalu, karena berpikir Papua yang akan datang, sama seperti dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.

"Saya pikir kita akan sinergi dan akan mencapai tujuan kita, dan Pansus Papua berdasarkan delegasi pimpinan dan senator akan menghasilkan hal yang positif bagi bangsa," katanya.

Baca juga: Papua Terkini - 385 pengungsi wamena ingin kembali ke Wamena

Baca juga: Papua Terkini - Bupati: Perekonomian Wamena mulai normal

Baca juga: Polisi tangkap kepala kampung diduga pelaku kerusuhan Wamena

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019