Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim dirinya adalah orang yang pertama kali menyarankan agar Prabowo mengambil posisi Menteri Pertahanan kalau partainya bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Saya termasuk yang mengusulkan Prabowo menjadi Menhan. Ide saya malah itu pertama, mengusulkan kalau kita mau koalisi, yang bisa kita perbuat cukup banyak terutama adalah di Kementerian Pertahanan, tentu di samping masalah pangan dan energi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan ide tersebut disampaikannya kepada Prabowo di awal Agustus 2019, apabila Gerindra bergabung di dalam pemerintahan.
Baca juga: Fadli Zon fokus tingkatkan peran diplomasi parlemen Indonesia
Baca juga: Bukan menteri, Gerindra ajukan Fadli Zon untuk posisi Ketua BKSAP
Fadli menjelaskan, harapannya Gerindra bisa berbuat banyak di kementerian karena tugas di eksekutif, berbeda dengan tugas legislatif.
"Tugas di eksekutif namanya saja eksekutif, eksekusi yaitu melaksanakan program-program yang sudah dilaksanakan," ujarnya.
Fadli berjanji masih tetap akan bersuara untuk mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat meskipun Gerindra sudah masuk dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Dia mengatakan, sikap kritis tersebut adalah bagian dari vitamin dalam sistem demokrasi, dan kritik yang nantinya disampaikan kepada Jokowi ataupun pemerintahannya demi memperbaiki keadaan.
"Sebenarnya kalau mengkritik itu tanda kita sebenarnya sayang. Kalau ada orang mau masuk ke jurang, kita tidak kasih tahu ada jurang, itu sebenarnya orang itu tidak sayang sama bangsa dan negaranya," katanya.
Sebelumnya, dalam Kabinet Indonesia Maju yang telah dibentuk Presiden Jokowi bulan lalu, dua kader Gerindra dipilih untuk mengisi dua pos kementerian yaitu Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019