Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan optimistis pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 125 desa, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (5/11) berlangsung lancar dengan pengawasan dan pengamanan ketat dari aparat kepolisian, TNI dan unsur instansi lainnya yang juga dibantu masyarakat.

"Adanya koordinasi yang baik ini saya optimis pelaksanaan pilkades berjalan aman dan damai, nanti juga saya akan memantau ke selatan," kata Bupati Garut kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, Pemkab Garut bersama kepolisian, TNI dan instansi lain sudah meninjau langsung kesiapan panitia yang menyelenggarakan pilkades untuk memastikan tidak ada kendala.

Hasil laporan di lapangan, kata dia, sudah hampir seratus persen panitia menyiapkan tempat pemungutan suara maupun sosialisasi kepada masyarakat desa tentang kegiatan pilkades tersebut.

"Sudah dalam kondisi siap termasuk keberadaan kertas suara," katanya.

Terkait daerah rawan konflik pilkades, Rudy menyatakan hasil kajian kepolisian ada beberapa desa, seperti di Kecamatan Leles, namun ancaman rawan itu sudah diantisipasi sejak dini.

"Kami terus berupaya agar hal itu (konflik) tidak terjadi dan bisa ditangani dengan baik," katanya.

Ia menyampaikan, kepolisian dan TNI beserta Linmas dan unsur instansi terkait lainnya akan disebar untuk bersiaga di tempat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan perolehan suara pilkades.

Selain itu, lanjut dia, jajarannya sudah mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar pilkades berjalan lancar sesuai harapan bersama.

"Kami yakin masyarakat luas di Garut tentunya tidak mengharapkan terjadinya hal yang tak diharapkan," katanya.

Bupati Garut menyampaikan unsur pimpinan daerah akan menyebar untuk memantau pelaksanaan pencoblosan pada 5 November 2019.

Bupati Garut diagendakan memantau pilkades di wilayah selatan, sedang Wakil Bupati Garut akan memantau pilkades di wilayah utara Garut.

Baca juga: Pemkab Garut minta perusahaan liburkan pekerja saat pilkades

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019