Palembang (ANTARA) - Rektor Universitas Taman Siswa Palembang tetap mendukung Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa (UKM Menwa) meskipun baru saja timbul korban tewas akibat kegiatan pendidikan dasar.
Rektor Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Prof Joko Siswanto, Senin, beralasan bahwa korban meninggal saat Diksar bernama Muhammad Akbar (19) memang tercatat sebagai mahasiswanya, namun para tersangka yang ditetapkan polisi bukan mahasiswa Unitas.
"Kami tidak alergi dengan Menwa, mereka tetap kami dukung ada di kampus Unitas Palembang, tapi kami minta evaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Prof. Joko Siswanto saat memberi keterangan pers.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Unitas Palembang bernama Muhammad Akbar (19) dinyatakan meninggal saat mengikuti Diksar Menwa di Desa Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel pada 17 Oktober 2019.
Dari hasil penyelidikan, polisi berkesimpulan bahwa M.Akbar meninggal akibat kekerasan yang dilancarkan para seniornya saat proses Diksar, polisi sendiri sudah mengamankan tiga orang senior tersebut dengan status tersangka.
Menurut Prof. Joko, Menwa merupakan unit pertahanan sipil yang harus tetap eksis di kampus-kampus karena punya potensi membentuk karakter kebangsaan dan nasionalisme yang tangguh.
Ia meminta Komando Resimen Mahawijaya yang menaungi UKM Menwa di seluruh kampus Sumsel, termasuk Unitas Palembang agar segera mengevaluasi diri.
"Adapun persoalan ini sudah kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian dengan pengawalan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Unitas, sebab yang menjadi korban adalah mahasiswa kami, tapi para pelaku bukan mahasiswa kami," jelasnya.
Sementara Dekan Fakultas Hukum Unitas Palembang, Azwar, menegaskan para tersangka yang diamankan polisi berinisial R, IS, dan KI tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta lain di Kota Palembang.
"Jadi tidak ada dari kampus Unitas yang tersangka, saya tidak akan sebut tersangka dari kampus mana saja, di sini kami lah yang menjadi korban," demikian Azwar.
Baca juga: MPR harapkan Menwa miliki karakter kebangsaan
Baca juga: Puluhan mahasiswa di Lampung ikut pendidikan dasar militer
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019