Khartoum (ANTARA News) - Pemberontak Darfur mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata tak berawak yang digunakan pemerintah Sudan untuk melacak posisi mereka di kawasan yang dilanda konflik itu.
Seorang jurubicara militer Sudan mengatakan, sebuah pesawat tak berawak melakukan pendaratan darurat di daerah itu.
"Pesawat itu mungkin ditembak jatuh," katanya kepada Reuters.
Kelompok pemberontak Persatuan Tentara Pembebasan Sudan mengatakan, kelompok patroli mereka melihat pesawat mata-mata itu sekitar pukul 17.40 waktu setempat (pukul 09.40 WIB) di daerah pegunungan tengah Jabel Marra dan menembaknya jatuh dengan senjata anti-pesawat.
"Baru pertama kali ini kami melihat pesawat ini di Darfur. Orang-orang kami telah menembak jatuh pesawat itu dan kemudian duduk di atas puing-puing pesawat itu," kata Sherif Harir dari kelompok pemberontak.
Harir mengatakan, gerilyawan melihat tulisan China di badan pesawat itu. "Pesawat tersebut buatan China. Pemerintah ingin mengamati posisi kami."
Media pemerintah tahun lalu mengumumkan, Sudan telah mengembangkan pesawat-pesawat pengintai tak berawak, memproduksi rudal dan mencukupi sendiri persenjataan konvensionalnya.
Saat itu banyak analis meragukan pengumuman publik yang jarang disampaikan militer itu dan menyebutnya sebagai sebuah propaganda.
Semua pihak yang bertikai dalam konflik lima tahun Darfur, termasuk pemerintah Khartoum dan kelompok pemberontak, dikenai embargo senjata oleh PBB. Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh China mempersenjatai pasukan Sudan.
Pemberontak Darfur yang sebagian besar non-Arab mengangkat senjata pada 2003 seraya menuduh pemerintah telah mengabaikan mereka.
Ahli-ahli internasional mengatakan, sekitar 200.000 orang tewas dan 2,5 juta orang diusir dari rumah mereka dalam konflik itu.
Khartoum memobilisasi milisi yang umumnya orang Arab untuk melawan pemberotakan itu. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008