Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menilai rencana investor AS, Vlocity Holding Inc mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di dekat lumpur panas Porong, Sidoarjo, Jatim, berisiko. Direktur Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi Pengelolaan Air Tanah Departemen ESDM Sugiharto Harsoprayitno usai menerima rekanan Vlocity di Jakarta, Kamis mengatakan, formasi batuan di wilayah Porong sudah berubah sehingga rawan dilakukan kegiatan pengeboran. "Meski lokasinya berjarak 10 km dari lumpur, namun proyek ini mesti dikaji secara mendalam. Sebab, deformasi batuan bisa mencapai puluhan km," katanya. Menurut dia, mungkin saja di AS atau Jerman teknologi itu sudah bisa diterapkan, namun struktur geologi di Sidoarjo jelas berbeda. Kalau pengeboran di wilayah deformasi tetap dilakukan, maka dikhawatirkan menyebabkan semburan liar berupa gas, air, atau lumpur. Namun, Sugiharto menambahkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah proyek tersebut layak atau tidak. Direktur PT Arthasaka Daya Prima --rekanan Vlocity-- Harijono Hirdjosumaryo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi "vertical tunnels" yang sudah terbukti aman diterapkan di Arizona, AS dan Jerman. Ia mengatakan, PLTP tersebut akan memanfaatkan panas bumi bertemperatur 500 derajat Fahrenheit di kedalaman 20 km. Total dana investasi yang disiapkan mencapai 5,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp47 triliun. Sebelumnya, Chief Excecutive Officer (CEO) Vlocity Holding Inc Taswin Tarib mempresentasikan proyek tersebut di hadapan Staf Khusus Sekretariat Wakil Presiden Alwi Hamu. Ia mengatakan, proyek PLTP tersebut akan menghasilkan 2.000 MW dengan harga listriknya tiga sen Euro atau sekitar Rp433 per kWh.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008