Surabaya (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Batavia Air membatalkan penerbangan jurusan Yogyakarta-Surabaya-Palangkaraya, Kamis (28/8), karena pesawat Boeing 737-200 dengan nomor penerbangan 7P321 mengalami kerusakan mesin di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, sehingga lebih dari 100 penumpang telantar.
"Kami sangat kecewa karena pihak Batavia tidak mampu menyediakan pesawat pengganti sehingga saya harus bermalam lagi di Yogya. Sebagai konsekuensinya, saya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk hotel," kata Ferry Is Mirza, salah seorang calon penumpang yang menghubungi ANTARA News, Kamis (28/8) malam.
Ferry menjelaskan, pesawat yang akan dinaikinya seharusnya berangkat pukul 15.15 WIB. Tak lama berselang, terdengar pemberitahuan dari alat pengeras suara yang ada di bandara itu bahwa jadwal penerbangan pesawat itu diundur.
Pemberitahuan itu diulang sebanyak empat kali hingga pukul 18.30 WIB tanpa alasan yang jelas, dan hanya disampaikan mengalami masalah operasional, katanya.
Ferry sendiri yang saat itu mendampingi Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, sebenarnya telah membeli tiket kereta api Argo Wilis yang dijadwalkan berangkat dari Yogyakarta pukul 14.15 WIB dan tiba di Surabaya pukul 20.00 WIB.
Namun, karena ingin cepat tiba di Surabaya, dia beralih membeli tiket pesawat. Alih-alih bisa tiba lebih cepat, dia malah harus kembali bermalam di Yogyakarta dan mendapat pesawat pengganti esok hari (Jumat, 29/8).
Karena merasa kecewa dengan Batavia Air, Ferry menukarkan tiketnya dengan pesawat milik perusahaan lain. Begitu pula, para penumpang lainnya.
"Tidak ada penjelasan resmi dari pihak Batavia Air, kecuali permintaan maaf," katanya.
Bahkan, kata dia, pilot dan kopilot serta para pramugari setelah turun dari pesawat dan melintas di depan calon penumpang terlihat berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Mereka cepat-cepat menghilang guna menghindari pertanyaan calon penumpang yang tengah emosi.
Menurut Ferry yang juga bersama seorang temannya, Sefdin, menyesalkan sikap tertutup dari seluruh karyawan Batavia Air yang seharusnya bisa memberikan informasi sejak awal sehingga dia bisa cepat mengambil keputusan untuk mencari alternatif alat transportasi lain.
Ferry menambahkan, salah seorang di antara calon penumpang yang telantar tersebut, Anas Urbaningrum, masih beruntung karena sempat memperoleh pesawat Garuda Indonesia yang membawanya terbang ke Jakarta, padahal Anas berencana ke Surabaya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008