Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menyalurkan bantuan kebutuhan pokok ke warga terdampak kabut asap akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir HM Djakfar Shodiq di Kayuagung, Senin, memastikan warga yang dievakuasi akibat terdampak kabut asap kebakaran lahan di areal dekat PT RAJ Sepucuk, Kayuagung itu terpenuhi kebutuhannya.
“Bukan banyaknya bantuan yang diberikan tapi pelayanan dan kehadiran pemerintah di tengah bencana yang mereka alami yang kita pastikan,” kata Shodiq saat mengunjungi warga lingkungan 4 RT 8/9 Pancur, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung yang dievakuasi di Kantor Camat Kayuagung.
Baca juga: Air 77,9 juta liter sudah ditumpahkan pemadaman karhutla Sumsel
Ia mengatakan pemerintah tidak hanya menyalurkan bantuan logistik tapi juga memotivasi para penyintas untuk tetap semangat menghadapi bencana tersebut.
“Semua upaya sudah kami lakukan, semua pihak sudah bekerja. Berdoa saja hujan segera turun sehingga api padam dan warga bisa kembali ke rumah,” kata dia.
Salah seorang warga yang dievakuasi, Asnawati mengatakan sejak Minggu (3/11) bersama ketiga anaknya menginap di Kantor Camat Kayuagung. Asap yang tebal telah memaksanya untuk mengungsi.
“Di sini ibu-ibu dan anak-anak, bapak-bapaknya berjaga di rumah dan sebagian membantu Satgas memadamkan api,” kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 29 Kepala Keluarga (KK) Warga lingkungan 4 RT 8/9 Pancur, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, dievakuasi ke kantor Camat Kayuagung pada Minggu malam (3/11).
Warga yang sebagian besar ibu-ibu dana anak-anak itu dievakuasi karena kebakaran lahan mendekati pemukiman mereka. Langkah itu ditempuh sebagai upaya perlindungan pemerintah dalam mengamankan warganya.
Baca juga: Satgas penanggulangan karhutla tetap siaga di Ogan Komering Ilir
Evakuasi 73 warga dimulai dari pukul 21.00 WIB menggunakan sejumlah kendaraan taktis milik BNPB, Ambulans Kelurahan Kayuagung, hingga kendaraan dinas.
Kapolsek Kayuagung AKP Nasharudin meyakinkan warga agar tidak mengkhawatirkan keamanan rumah yang ditinggalkan karena polisi menjamin terbebas dari tindakan pencurian dan lain sebagainya.
"Patroli akan lebih ditingkatkan lagi. Terutama di kawasan pemukiman penduduk yang ditinggal pemiliknya," kata dia.
Terkait pemulangan warga, Kepala BPBD OKI Listiadi Martin mengatakan hal tersebut belum dapat dipastikan karena kebakaran hutan dan lahan belum tuntas tertanggulangi.
"Upaya pemadaman sejak kemarin hingga semalam masih dilakukan, hari ini juga dilakukan waterbombing menggunakan helikopter," kata dia.
Kebakaran hutan dan lahan masih melanda Kabupaten Ogan Komering Ilir meskipun sebagian besar wilayah Sumatera Selatan sudah memasuki pancaroba dengan ditandai adanya hujan di sejumlah lokasi sejak awal November. Keadaan ini dikarenakan musim hujan secara menyeluruh diperkirakan akan tiba pada pekan kedua bulan November.
Baca juga: Kapolda Sumsel makan bersama 850 personel satgas Karhutla
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019