Kita bisa mengadopsi dan mengadaptasi cara Portugal
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama diharapkan mampu mengatasi lima persoalan industri pariwisata yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.
"Pertama, bagaimana meningkatkan pendapatan devisa terkait pengeluaran dan lama masa tinggal wisatawan mancanegara,” kata pakar marketing pariwisata halal Bayu Endro Winarko di Jakarta, Senin.
Bayu yang juga Ketua Bidang Analisis Kebijakan Publik Generasi Optimis (GO) Indonesia juga menekankan persoalan kedua terkait pengembangan program-program untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang masih rendah.
Ia melanjutkan persoalan ketiga yakni program peningkatan kesiapan dan daya dukung destinasi wisata, seperti situasi keamanan, transportasi, hotel, akomodasi, dan kesiapan masyarakat menyambut tamu di daerah mereka.
“Keempat, adanya program peningkatan kualitas, profesionalisme, dan jumlah SDM pariwisata,” kata Bayu yang juga pernah menjadi Tim Ahli Tourism 4.0 itu.
Terakhir, kata dia, soal pembenahan infrastruktur dan konektivitas yang mudah dan nyaman bagi wisatawan mancanegara.
Bayu mendorong Menparekraf Wishnutama dan Wamenparekraf Angela Tanoesudibjo untuk belajar dari Portugal yang sukses menjadi The World’s Leading Destination.
"Kita bisa mengadopsi dan mengadaptasi cara Portugal. Setidaknya arah kebijakan boleh diarahkan kepada peningkatan ekosistem usaha pariwisata, termasuk menyesuaikan dengan era Tourism 4.0," kata pria asal Jombang, Jawa Timur itu.
Peningkatan Access, Amenity, dan Attraction, serta kenyamanan dan keamanan lingkungan destinasi pariwisata, menurut Bayu, juga perlu mendapat perhatian khusus.
"Peningkatan citra melalui komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan pembangunan SDM pariwisata, juga harus ditingkatkan. Manusia harus menjadi jantung industri pariwisata dan sudah selayaknya menjadi prioritas kebijakan Kemenparekraf," kata Bayu.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019